“Penghasilan saya menjadi kurang,” ujar Abah kepada Sumeks, Rabu (16/2).
Dia juga mengakui kenaikan harga minyak sangat tidak menguntungkan usahanya. “Saya memiliki tiga kios dan semuanya terdampak,” ujar Abah.
Abah sebdiri sudah memulai usaha sejak tahun 90-an dan hanya memiliki satu kios saja. Abah Tahu juga memiliki anak dan anak beliau memiliki satu toko di Bekasi.
“Saya dulu Usaha sekitaran tahun 90 an dan saya juga punya anak yang buka toko tahu di Bekasi,” tambah Abah.
Baca Juga:Pandemi, Stok Darah PMI Sumedang MenipisCamat Cimanggung Klaim Banjir Teratasi Secara Bertahap
Sementara itu, Abah Tahu mengaku dengan adanya kenaikan minyak goreng ini dia memilih untuk mengganti minyak goreng kemasan dengan minyak goreng curah biasa.
“Saya lebih baik mengantri untuk dapat minyak literan. Saya dan pedagang lainnya sangat berharap pada pemerintah untuk harga minyak goreng kembali normal,” pungkas Abah. (kga-wly/job)