Maling Gasak Kantor Desa Tarunajaya

Maling Gasak Kantor Desa Tarunajaya
Seorang perangkat Desa Tarunajaya Kecamatan menunjukan pintu yang dicongkel maling hingga jebol, kemarin (HERI PURNAMA/SUMEKS)
0 Komentar

sumedang, DARMARAJA – Dalam satu malam, maling menyatroni beberapa bangunan di Desa Tarunajaya. Diantaranya, Kantor Desa Tarunajaya, sebuah warung dan sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI).

Diperkirakan pelaku menggasak kantor desa, warung dan sekolah dalam waktu bersamaan pada Senin (21/2) sekitar pukul 02.00 hingga 03.00 dini hari.

Kepala Desa Tarunajaya Endas Jauharudin menyebutkan, pihaknya mendapati kondisi kantor desa yang sudah digasak maling sekitar pukul 07.00 pagi hari. Orang pertama yang mendapati kantor desa kemasukan maling, petugas yang biasa bersih-bersih di desa setiap paginya.

Baca Juga:Pesan Khusus Ridwan Kamil Saat Pimpin Rapat Covid-19 di Kantor Wali Kota BekasiSelepas Alun-alun dan Gedung Creative Center, Ridwan Kamil Segera Sulap Hutan Kota Bekasi

“Kita tahu kantor desa kemasukan maling sekitar pukul 07.00. Itu diketahui oleh salah satu warga yang bekerja di desa,” kata Endas kepada Sumeks, Senin (21/2).

Dia menerangkan, pelaku masuk ke kantor desa melalui jendela samping. Tiga jendela samping semua terbuka dan kondisinya rusak, begitu juga dengan pintu ruangan kepala desa.

“Petugas kebersihan di desa pertama kali menyadari adanya maling pas melihat pintu ruangan kades rusak bekas congkelan. Lalu melihat jendela samping juga rusak,” katanya.

Diperkirakan, maling tersebut berkomplot dan mereka melancarkan aksinya secara bersamaan. “Sepertinya maling yang masuk tidak hanya sendiri, karena jendela juga terbuka tiga pintu,” tandasnya.

Dikatakan, pelaku tersebut membawa mesin pompa air, tabung gas dan monitor CCTV dari ruangan kepala desa. Nahasnya, CCTV yang ada dikantor desa dalam kondisi mati.

“Maling membawa monitor CCTV, tabung gas tiga kilogram, perangkat pengeras suara dan mesin pompa air,” katanya.

Selain itu, pelaku juga membawa tabung gas dari warung yang ada di sekitar kantor desa dan pompa air yang ada di sekolah MI.

“Kerugian sendiri sampai saat belum bisa dikalkulasikan,” pungkasnya. (eri)

0 Komentar