Pesan Khusus Ridwan Kamil Saat Pimpin Rapat Covid-19 di Kantor Wali Kota Bekasi

Pesan Khusus Ridwan Kamil Saat Pimpin Rapat Covid-19 di Kantor Wali Kota Bekasi
Pesan Khusus Ridwan Kamil Saat Pimpin Rapat Covid-19 di Kantor Wali Kota Bekasi (ist)
0 Komentar

sumedangekspres, BEKASI SELATAN – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memimpin rapat komite kebijakan penanganan covid-19 dan pemulihan ekonomi daerah Pemprov Jabar di Kantor Wali Kota Bekasi pada Senin (21/2/2022).

Orang nomor satu di Jabar ini kembali memberikan arahan kepada bupati/wali kota untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 yang memasuki gelombang ketiga.

Pertama, tingkatkan kapasitas tempat tidur rumah sakit (BOR) seperti saat puncak virus Covid-19 varian delta.

Baca Juga:Selepas Alun-alun dan Gedung Creative Center, Ridwan Kamil Segera Sulap Hutan Kota BekasiCoretan Desain Ridwan Kamil Hiasi Alun-alun Kota Bekasi, Kado Kasih Sayang

“Saya minta perhitungan BOR  menggunakan kapasitas maksimal seperti saat delta menjadi puncaknya. Memang di awal tahun karena delta turun, kapasitas rumah sakit juga turun,” tegas dia.

Kedua, seluruh pemda kabupaten/kota agar menegakkan protokol kesehatan 5M. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, memakai masker adalah hal yang paling ditekankan.

“Arahan Presiden prokes paling utama adalah masker. Arahan Pak Luhut ekonomi kita buka dengan bijak tapi urusan masker lebih ditingkatkan. Jadi saya titip paling fundamental meningkatkan kedisiplinan masker,” urai Kang Emil -sapaan karibnya.

Di saat yang sama, tes testing, telusur, tracking, dan tindak lanjut (treatment) harus terus dilakukan oleh pemerintah daerah. Dengan kombinasi ini, Gubernur meyakini virus Covid-19 varian omicron bisa teratasi.

“Apapun namanya (varian virus Covid-19) solusinya itu saja berbaginya. Rakyat patuhi prokes negara mencari, merawat, men-treatment,” ujarnya

Terakhir, Kang Emil juga meminta kepada seluruh kepala daerah, TNI/Polri untuk mempercepat vaksinasi, khususnya adalah kepada para lansia yang belum mendapatkan vaksin kedua.

Ia menuturkan, langkah ini sebagai upaya untuk melindungi masyarakat dari virus Covid-19 varian omicron yang menyebar begitu cepat. Sebab dari hasil penelitian di Jawa Barat, mereka yang meninggal karena Covid-19 adalah golongan lansia dan yang belum divaksin.

Baca Juga:Bertemu Jawara Bekasi, Gubernur Ridwan Kamil Janjikan IniMenteri Perdagangan Sebut Babi Di China Jadi Salah Satu Alasan Harga Kedelai Naik

Bagi daerah yang tingkat vaksinasinya sudah tinggi, didorong untuk melaksanakan kegiatan booster. Sehingga tidak ada berita tentang vaksin Covid-19 yang kadaluarsa.

“Kemudian tidak boleh ada vaksin yang kedaluwarsa, jadi jemput bola untuk segera dilakukan. Kemudian dikombinasikan dengan kebijakan pelayanan publik,” tegas Kang Emil.

“Titip lansia karena mayoritas yang meninggal dunia pada usia lansia dan yang belum divaksin. Jadi kalau ada lansia yang belum divaksin itu adalah yang paling-paling rawan oleh omicron,” imbuhnya. (bbs/rc/kbe/sumeks)

0 Komentar