sumedang, CIMANGGUNG – Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kabupaten Sumedang, Adang mengatakan pada bulan Maret 2022 cuaca cukup ekstrim.
Menurutnya, mulai awal Maret sampai sekarang memang cuaca ekstrim.
“Hal itu dibuktikan dari beberapa kejadian bencana,” kata Adang melalui selulernya, Minggu (20/3).
Adang mengaku di Sumedang bencana yang terjadi mulai dari banjir, longsor kemudian pohon tumbang. Sebagai bentuk antisipasi, BPBD Kabupaten Sumedang melakukan apel kesiapsiagaan.
Baca Juga:Warga Tolak Perusahaan Sedot Mata Air di Desa SindanggalihMeski Sering Diperbaiki, Jalan Dano Cepat Rusak
“Tak hanya itu, BPBD Kabupaten Sumedang juga terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, terutama tentang informasi cuaca,” ucapnya.
Dia pun mengimbau kepada masyarakat seminggu ini cuaca tidak menentu, angin kencang kemudian hujan lebat. Kadar air hujan akhir-akhir ini mencapai lebih dari 50 mili liter per hari dengan kecepatan angin lebih cepat sekiranya 50 kilometer per jam.
Oleh sebab itu, Adang berpesan supaya masyarakat bisa lebih berhati-hari dan memepersiapkan diri menghadapi cuaca ekstrim.
“Bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana, harus bisa lebih peka dan mengambil langkah bijak jika hujan lebat,” ucapnya.
Adang berujar, akibat dari tanah yang mulai jenuh karena sudah banyak terisi kandungan air, maka potensi longsor cukup besar.
“Jadi tanah ini sudah jenuh air, karena dari musim hujan di November (2021), sudah beberapa bulan maka tanah sudah mulai jenuh,” tutur Adang.
Apalagi, kata dia, ikatan akar pohon ke tanah sudah kurang kuat ditambah beban pohon juga sudah berat.
Baca Juga:Pedagang di Alun-alun dan Masjid Agung Sumedang Alami Penurunan PembeliGirimukti Gelar Kegiatan Sekoper Cinta
Adang memaparkan, dalam kondisi cuaca ekstrim saat ini, masyarakat diimbau supaya lebih waspada dan segera selamatkan jiwa jika terjadi bencana.
“Keselamatan jiwa paling utama, kedua data-data dan dokumen pribadi mohon dirapihkan di satu tempat, agar ketika ada sesuatu darurat itu bisa terselamatkan,” katanya.
Kemudian, lanjut dia, ketika terjadi petir, dimohon agar menjaga jarak antara 2 sampai 3 meter. Kalau berkumpul sebagian orang bisa kena karena ada aliran listrik.
Adang menjelaskan, untuk saat ini kondisi tanah sudah mulai jenuh karena banyak terisi oleh kandungan air.