Pedagang di Alun-alun dan Masjid Agung Sumedang Alami Penurunan Pembeli

Pedagang di Alun-alun dan Masjid Agung Sumedang Alami Penurunan Pembeli
Penjual di area Alun-alun Sumedang dan Masjid Agung sepi pembeli dan terancam gulung tikar lebih dini. (REXI CASNARI LAMDU/SUMEKS)
0 Komentar

sumedang, KOTA – Pedagang di area Alun-alun Sumedang serta Masjid Agung Sumedang mengalami penurunan pendapatan sejak pandemi, apalagi di masa PPKM level 3 yang diberlakukan di Sumedang.

Seperti yang dialami Nining beserta suaminya yang berjualan kopi dan makanan ringan. Warung mereka biasanya ramai pembeli, kini baru berjualan dua jam harus pulang lebih dini akibat pengunjung yang sepi.

“Baru buka jam 08.00 pagi, sekarang mau tutup aja karena ngga ramai Alun-alunnya juga. Pembeli jadi ngga ada dari pagi teh,” ujar Nining kepada Sumeks, Jum’at (18/3).

Baca Juga:Girimukti Gelar Kegiatan Sekoper CintaDirjen Dukcapil Kemendagri Sidak Disdukcapil Sumedang

Nining mengungkapkan sangat merasakan penurunan pendapatan. Karena, PPKM Level 3 membuat Alun-alun Sumedang tidak seramai dulu.

“Beda banget, dulu mah jaman sebelum corona ramai Alun-alun jadi banyak yang beli. Sekarang mah boro-boro, kalaupun ramai ya Sabtu-Minggu, itu juga kami sering dikejar petugas jangan berjualan,” keluhnya.

Begitupun dengan pedagang lainnya, Dadi yang berjualan mainan. Dia mengungkapkan bahwa sehari hanya ada dua atau tiga saja pembeli, bahkan seringkali telah berjualan sampai sore namun tetap tak ada pembeli

“Sekarang ada yang beli satu-dua aja udah Alhamdulillah. Kadang mah ngga ada sama sekali atuh,” kata Dadi

Ia berharap kedepannya ada perhatian lebih dari pemerintah dengan nasib pedagang di area Alun-alun Sumedang dan Masjid Agung yang terdampak PPKM ini. Selain sektor pariwisata di Alun-alun, namun ekonomi para pedagang kecil juga harus menjadi fokus perhatian pemerintah terkait.

“Harusnya ada lah kebijaksanaan dari pemerintah, soalnya kami seperti ini kan dampak PPKM. Semoga aja gitu bisa dikasih bantuan,” ujarnya. (rxi-job)

0 Komentar