sumedang, JATINUNGGAL– Pada bulan puasa, perajin gula merah di wilayah Jatinunggal dan Wado meningkatkan produksinya. Permintaan akan gula merah, menurut sejumlah perajin, mengalami kenaikan dibanding hari biasa. Kenaikan sendiri mmencapai 70 persen.
Adanya kenaikan permintaan konsumen ini memang kerap dialami ketika menjelang puasa dan lebaran.
“Permintaannya memang sudah banyak yang pesan dari seminggu lalu. Alhamdulillah sebelumnya kita sudah nyetok. Karena, biasanya menjelang puasa pasti banyak yang beli,” ujar seorang perajin gula merah di Ganjaresik Kecaman Wado Yatna, Senin (4/4).
Baca Juga:Diskoperindag Klaim Kenaikan Harga Sembako WajarPetani Keluhkan Cuaca Tidak Menentu
Kata Yatna, untuk memenuhi permintaan pembeli, dirinya menambah produksi gula dengan membuat gula setiap harinya.
Pada saat menjelang puasa, kata dia, satu keluarga biasanya bisa memproduksi gula merah mencapai 15 kilogram. Pada hari biasa hanya 5 hingga 7 kilogram saja.
“Kalau untuk harga ya menyesuaikan saja. Biasanya harga di hari-hari biasa kami menjual Rp 16 ribu per kilogram,” ucapnya.
Yatna mengakui, banyaknya pesanan gula dari konsumen membuat perajin memperoleh pendapatan lebih. Oleh karenanya, hingga akhir puasa dipastikan produksi gula merah akan terus dilakukan oleh perajin.
“Kami lebih rajin lagi menyadap nira, pagi dan sore untuk kesediaan bahan bakunya. Juga menyediakan kayu bakar untuk proses pembuatan gulanya,” ucapnya.
Perajin lainnya, Cahri (55) asal Desa Sukamanah, Kecamatan Jatinunggal mengiyakan banyaknya permintaan gula merah pada bulan puasa. Bahkan, permintaan gula merah sudah ada dari dua minggu sebelum puasa. Pembelinya ada yang pedagang dari pasar, konsumen pribadi bahkan ada yang pesan dari luar Sumedang.
“Permintaan gula merah pada hari-hari biasa saja sudah banyak. Tapi menjelang puasa dan lebaran ya tambah banyak,” katanya. (eri)