“Saya mengalami dua kali pendakian di Kilimanjaro karena sebelumnya dihantam badai dan saya terkena hipotermia. Namun akhirnya berhasil sampai puncak,” jelas Gina.
Diceritakan, setiap gunung memiliki tingkat kesulitan dan tantangan tersendiri, ditambah tim harus berjibaku dengan cuaca yang tiba tiba sering terjadi badai.
“Gunung Cartenz Piramid Indonesia memiliki tingkat kesulitan tersendiri, dimana teknik pemanjatan sangat dibutuhkan untuk bisa mencapai puncak Cartenz. Belum lagi jurang sedalam 400 meter selebar 1,5 meter harus di lalui untuk bisa mencapai puncak,” ucap Gina.
Baca Juga:Bulan Ramadan, Pengadilan Agama Sumedang Tetap Layani MasyarakatKapolsek Ingatkan Bukber Jangan Timbulkan Kerumunan
Gina membagikan momen terberatnya saat mendaki gunnung Acconcagua di Argentina hingga harus mengalami muntah darah.
“Saat menuju puncak sekitar ketinggian 6300. Saya muntah darah dan terpaksa harus kembali turun,” kata Gina.
Dalam misi mendaki tujuh gunung tertinggi di dunia, Gina hanya mampu mendaki 4 dari 7 gunung tersebut. Diantaranya Cartenz Indonesia, Kilimanjaro Afrika, Elbrus Russia dan Aconcagua Argentina.
“Di Aconcagua, saya tidak mencapai puncak. Setelah itu pendakian saya berhenti dan tidak melanjutkan ke gunung-gunung selanjutnya karena di dalam tim kami sendiri ada perjanjian apabila di satu gunung tidak mencapai puncak, maka pendakian bagi yang bersangkutan dihentikan,” jelas Gina.
Dari enam pendaki dalam misi Indonesia Seven Summits Expedition kala itu, dua pendaki diantaranya yaitu Nurhuda dan Iwan Irawan sukses menyandang “Seven Summiter” lantaran mampu menyelesaikan ketujuh puncak gunung dunia.
Sementara tiga lainnya Ardhesir Yaftebbi, Fajri Al Luthfi dan Martin Rimbawan mampu mendaki enam puncak gunung.
Selain itu, Gina menyampaikan, setiap mimpi yang akan dicapai membutuhkan komitmen yang tinggi. Komitmennya untuk bergabung ke dalam tim Indonesia Seven Summit Expedition kala itu.
Baca Juga:Sumedang Ditargetkan Masuk United Nation Public Service AwardsWaduk Jatigede, Kurangi Angka Pengangguran dan Urbanisasi
“Setiap perjalanan membutuhkan komitmen yang tinggi. Dari komitmen itu, tentu masing-masing orang memiliki bagian dalam hidupnya yang harus ditunda dan dikorbankan, tapi itu adalah resiko yang sudah saya perkirakan sejak awal. Waktu yang saya habiskan untuk ekspedisi ini sekitar 4 tahunan,” pungkas Gina sambil mengenang perjalanan panjang untuk bisa menjadi tim pendakian Indonesia Seven Summit Expedition. (kga)