sumedang, DARMARAJA – Masyarakat di perkampungan harus pandai memanfaatkan sumber daya alam yang ada untuk disulap jadi lembaran rupiah.
Sepintas di wilayah perkampungan nampak sulit untuk meraup pundi-pundi uang karena minimnya sarana dan prasarana sebagai penunjang masyarakat untuk mendapatkannya.
Salah satu tokoh masyarakat Desa Paku Alam, Wahyudi menyebutkan, memang tidak mudah untuk merubah mindset masyarakat atau cara berpikir masyarakat. Meski sudah dari sejak kecil tinggal di perkampungan, namun bukan jaminan untuk mereka bisa melirik perkampungan dengan keahlian yang ada.
Baca Juga:Disdik Sumedang Siap Melayani Sekolah dan Pengajar Saat Situasi ApapunDoa Menahan Hawa Nafsu/Syahwat Pada Bulan Ramadhan
“Meski kita hidup di kampung, tapi kehidupan di perkampungan belum tentu bisa dikuasai,” katanya kepada Sumeks, Selasa (19/4).
Namun, dengan tekad dan daya kreatif, hidup di perkampungan justru bisa lebih berkembang daripada orang-orang yang hidup di perkotaan.
“Tapi kalau kita sudah tahu celah hidup di kampung, maka benar kalau dibandingkan dengan hidup di kota, jelas akan lebih berkembang di kampung,” katanya.
Salah satunya, untuk menjadi peternak saja banyak sumber penunjang yang bisa membantu mereka untuk berkembang. Salah satunya keberadaan tanah yang luas.
“Kalau saya kan tinggal di perkampungan yang kebetulan berdampingan dengan tanah kehutanan dan tanah proyek Waduk Jatigede. Jadi untuk memelihara 46 ekor domba tidak perlu susah mencari rumput, hanya saja kita harus rajin menanami lahan kosong oleh rumput,” katanya.
Sampai saat ini, areal sekitar besisir waduk Jatigede yang ada di sekitar kampung Baros Dusun Cisema Desa Paku Alam bisa digarap ditanami bibit rumput.
“Kurang lebih ada 4 jenis rumput yang saya tanam di lahan besisir waduk dan sekitar perhutani,” jelasnya.
Baca Juga:Doa Memohon Keteguhan ImanDoa Meminta Perlindungan dan Keselamatan
Namun, masih banyak masyarakat yang belum melek, didasari dengan perasaan malas mereka jadi enggan untuk berpikir kreatif. (eri)