sumedangekspres – Sejatinya puasa di bulan suci Ramadhan bukan hanya perkara menahan nafsu makan dan minum saja. Harus ada standar yang tinggi serta memperkokoh kedudukan puasa kita agar mendapat pahala yang sempurna dan berkualitas.
Dilansir dari NU Online, puasa berkualitas sendiri dapat dicapai dengan upaya selalu senantiasa menjaga anggota badan dari dosa. Puasa berkualitas ini dikatakan merupakan puasa orang-orang saleh terdahulu. Puasa berkualitas oleh Imam Al-Ghazali disebut sebagai shawmul khushush.
Seperti yang disampaikan di awal, puasa yang berkualitas bukanlah semata-mata menahan diri dari rasa lapar dan dahaga di siang hari, melainkan puasa yang berkualitas dapat dikatakan senantiasa selalu menahan diri dari segala larangan-larangan Allah SWT.
وأما صوم الخصوص وهو صوم الصالحين فهو كف الجوارح عن الآثام
Baca Juga:Simak Ceramah Buya Yahya Tentang Doa Diijabah dan Dosa Diampuni Yang Menjadi Keutamaan RamadhanSetiap Detik di Bulan Ramadhan Begitu Berharga, Ini Penjelasan Ustadz
Artinya, “Adapun puasa khusus adalah puasa orang-orang saleh, yaitu menahan anggota tubuh dari segala dosa,” (Imam Al-Ghazali, Ihya Ulumiddin, [Beirut, Darul Fikr: 2018 M/1439-1440 H], juz I, halaman 296).
Sebenarnya dari jauh-jauh hari, Rasulullah SAW telah mengingatkan kepada umatnya untuk melakukan puasa secara berkualitas. Puasa yang berkualitas dapat melahirkan ganjaran besar dari Allah SWT. Sedangkan puasa yang tidak berkualitas hanya melahirkan keletihan berpuasa, yaitu rasa lapar dan dahaga semata.
وقد قال صلى الله عليه و سلم كم من صائم ليس له من صومه إلا الجوع والعطش
Artinya, “Dari sahabat Abu Hurairah ra, Rasulullah bersabda, ‘Berapa banyak orang berpuasa tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya selain lapar dan dahaga,’” (HR An-Nasai dan Ibnu Majah).
Dalam pelaksanaannya, kita harus bisa selalu mengendalikan anggota badan, yaitu telinga, mata, lisan, tangan, kaki, dan anggota badan lainnya untuk selalu menjauhi larangan Allah SWT dan senantiasa mengisinya dengan kebaikan. Puasa yang berkualitas merupakan puasa istimewa yang dapat dicapai bukan sekadar menggeser waktu makan dan minum, tetapi juga mengendalikan nafsu atas keinginan anggota badan.
وأما صوم الخصوص فهو كف السمع والبصر واللسان واليد والرجل وسائر الجوارح عن الآثام
Artinya, “Adapun puasa khusus adalah mengendalikan pendengaran, penglihatan, ucapan, tangan, kaki, dan seluruh anggota badan dari dosa,” (Al-Ghazali, 2018 M: I/296).
Dalam hadits berikut ini, Rasulullah SAW menjelaskan jika puasa dapat berguna untuk pengendalian diri. Rasulullah menyebutkan bahwa orang yang berpuasa harus menyatakan dirinya puasa ketika diprovokasi oleh pihak lain.