Ramadhan dan Kekhasannya Menurut Prof Nurcholish Madjid

Ramadhan dan Kekhasannya Menurut Prof Nurcholish Madjid
Ilustrasi beribadah di bulan ramadhan (foto : pixabay)
0 Komentar

sumedangekspres – Prof Nurcholish Madjid  atau kerap disapa Cak Nur mengungkapkan bahwa dari berbagai ibadah dalam Islam, puasa di bulan Ramadhan nampaknya merupakan ibadah wajib yang paling mendalam bekasnya dan sangat berkesan pada jiwa seorang Muslim.

“Pengalaman selama sebulan dengan berbagai kegiatan yang menyertainya seperti berbuka, tarawih dan makan sahur senantiasa membentuk unsur kenangan yang mendalam akan masa kanak-kanak di hati seorang Muslim,” tuturnya dilansir dari sindonews.com dalam bukunya yang berjudul “Kontekstualisasi Doktrin Islam Dalam Sejarah”

Menurut Cak Nur, ibadah puasa ramadhan merupakan bagian dari pembentuk jiwa keagamaan sebagai umat Muslim, dan menjadi sarana pendidikannya di waktu kecil dan seumur hidup dan menjadi kesan nantinya.

Baca Juga:Puasa Kok Berkata Kasar Sih? Batalkah Puasanya?Mencukur Rambut Saat Berpuasa, Batal atau Mengurangi Pahala Puasa?

Selama berlangsungnya puasa ramadhan, umat Muslim menunjukan eksistensi budaya serta keagamaan mereka dengan beberapa variasi tertentu dari satu ke lainnya. “Maka kekhasan bangsa kita dalam menyambut dan menjalani ibadah puasa Ramadhan telah pula menjadi perhatian orang Muslim Arab di akhir abad yang lalu,” tambah Cak Nur.

Cak Nur juga mengungkapkan bahwa terdapat seorang sarjana bernama Prof Riyadl menyebutkan bahwa di Jawa (yang dicampuradukkan olehnya sebagai bagian dari India) para pemeluk Islam mempunyai cara yang khas serta kesan yang berbeda dalam menyambut dan menjalani ibadah puasa.

“Dari penuturan sederhana itu maka tidak terlalu salah jika kita kaum Muslim Indonesia mempunyai kesan yang amat khas tentang bulan Ramadhan, agaknya lebih dari kaum Muslim di negeri-negeri lain,” ungkap Cak Nur.

Dapat disimpulkan bahwa bulan Ramadhan merupakan bulan istimewa yang bakal meninggalkan kesan mendalam pada umat Muslim di seluruh dunia. Kekhasan suasana Ramadhan pada bangsa kita tercermin juga dalam suasana Hari Raya Lebaran atau Idul-Fitri yang khas di berbagai daerah di Indonesia. (cr1)

0 Komentar