Biomassa dan Biorefineri, Wadah Wujudkan Riset Bertaraf Internasional

Biomassa dan Biorefineri, Wadah Wujudkan Riset Bertaraf Internasional
0 Komentar

sumedang, JATINANGOR – Pusat Kolaborasi Riset (PKR) Biomassa dan Biorefineri di Universitas Padjadjaran berhasil mendapatkan skema fasilitasi pendanaan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Skema pendanaan tersebut diberikan untuk mendukung PKR Biomassa dan Biorefineri menjadi wadah kolaborasi pelaksanaan riset dan inovasi bertaraf internasional.

Ketua PKR Biomassa dan Biorefineri yang juga Kaprodi Teknologi Industri Pertanian FTIP Unpad Dr. Efri Mardawati, M.T., menjelaskan, pusat kolaborasi riset ini muncul akibat melimpahnya sumber daya alam biomassa yang belum optimal dalam pemanfaatannya. Karena itu, PKR ini mendorong kolaborasi Unpad, BRIN, perguruan tinggi mitra (ITB, Unhas, dan UB), hingga asosiasi profesi, pihak industri, dan pusat riset lainnya.

Baca Juga:Jalan Wisata Dayeuh Luhur Licin dan Rawan LongsorKampung Cigumentong Puluhan Tahun Tidak Teraliri Listrik, Kini Bisa Nikmati Internet

Sebagai salah satu aktivitas yang dilakukan, PKR Biomassa dan Biorefineri berkolaborasi dengan Forum Komunikasi Prodi Industri Pertanian Indonesia (FKPSIPI) sukses menyelenggarakan seminar ‘Pemanfaatan Biomassa Menuju Agroindustri Unggul’ secara daring, belum lama ini.

Dalam acara tersebut, Dr. Efri mengajak peserta seminar yang terdiri dari dosen dan peneliti untuk berkolaborasi dalam riset pemanfaatan biomassa menjadi berbagai bioproduk yang menerapkan konsep biorefineri, seperti bioenergi, biomaterial, pangan, pakan, hingga biokimia.

“Pemanfaatan biomassa ini berguna dalam mewujudkan biomassa menjadi tulang punggung perekonomian yang unggul,” kata Efri seperti dikutip dari laman FTIP Unpad.

Seminar ini menghadirkan sejumlah pembicara, yaitu Dr. Efri Mardwati, Kepala Pusat Riset Biomassa dan Bioproduk BRIN Dr. A.H. Dawam Abdullah, Dosen Teknologi Industri Pertanian IPB Dr. Farah Fahma, serta Dosen Teknologi Industri Pertanian UB Sri Suhartini, PhD, PG.Cert.

Dalam seminar tersebut Efri memaparkan mengenai potensi tandan kosong sawit yang dapat dikonversi menjadi beberapa produk yang menerapkan konsep biorefineri. Seperti xilitol, enzim xilanase, dan bioetanol sebagai produk sampingnya.

Dalam penjelasannya, xilitol merupakan produk berbasis hemiselulosa yang memiliki kemanisan setara sukrosa, anti-keriogenik, tahan terhadap panas, dan aman bagi penderita diabetes. (rls)

0 Komentar