sumedang, KOTA – Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bogor, Indra Gustari mengatakan, seluruh wilayah Jawa Barat perlu waspada terhadap dampak cuaca ekstrim yang timbul karena fenomena La Nina.
Hal itu disampaikan saat melakukan audiensi dengan Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir di Ruang Tengah Gedung Negara, beberapa waktu lalu.
“Tidak hanya di Kabupaten Sumedang, namun kabupaten/kota yang lain juga mengalami dampak cuaca ekstrem tersebut. Diantaranya Purwakarta dan Bogor yang beresiko dengan curah hujan tinggi di masing masing wilayahnya,” ujarnya.
Baca Juga:BPBD Sumedang Ingatkan Warga Fenomena La NinaBabinsa Gotong Royong Bersama Warga Bersihkan Selokan
Menurutnya, dampak yang timbul akibat La Nina di wilayah Jawa Barat pada umumnya mengubah intensitas curah hujan.
“La Nina meningkatkan curah hujan di wilayah Jawa Barat pada umumnya antara 20% hingga 70%. Sehingga, potensi kejadian bencana yang terjadi adalah banjir, banjir bandang, atau tanah longsor sebagaimana terjadi di Sumedang,” tuturnya.
Dikatakan, beberapa upaya yang harus dilaksanakan untuk mengantisipasi terjadinya bencana diantaranya menerapkan sistem peringatan dini.
“Peringatan dini dilakukan dengan penguatan data di lapangan terkait cuaca lebih spesifik di daerah yang berpotensi rawan bencana. Selain itu, melakukan penguatan observasi serta mitigasi dan adaptasi menjelang hujan sehingga dapat mengurangi potensi bencana yang ada,” katanya.
Dia menambahkan, perlu pula dilakukan penanganan dari hulu sampai hilir serta sosialisasi terkait resiko bencana tinggi.
“BMKG berkomitmen dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang untuk menyimpan alat teknologi sensor bencana di tempat-tempat rawan bencana dan diharapkan bisa terealisasi di tahun ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir yang hadir didampingi Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumedang Atang Sutarno mengatakan, tim asesmen telah turun langsung ke hulu sungai yang bermuara ke daerah aliran sungai (DAS) Cipancar dalam rangka menelisik kejadian bencana banjir bandang di Citengah.
Baca Juga:Siaga SAR Khusus Lebaran Resmi DihentikanBatik Kasumedangan Dipamerkan di Bandung
“Hulu sungai Cipancar adalah Sungai Cihonje, Citundun, dan Citengah. Di sana, ditemukan ada longsoran di Cikarut dan Cilimus, termasuk di sungai Cihonje ada longsoran,” katanya. “Air banyak turun ke bawah. Ditambah karena ada longsoran, karena arus air tertutup longsor lama-lama jebol kebawah sehingga terjadi banjir bandang.