Dunia Pendidikan Harus Ambil Hikmah dari Pandemi Covid 19

Dunia Pendidikan Harus Ambil Hikmah dari Pandemi Covid 19
Anisa Choeriah, Anggota FPKS DPRD Kabupaten Sumedang
0 Komentar

sumedang, KOTA – Anggota FPKS DPRD Kabupaten Sumedang Anisa Choeriah mengatakan sejak semester 2 tahun pelajaran 2021/2022, Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang telah mengijinkan PTM di sekolah-sekolah secara terbatas. Kemudian, dalam satu bulan terakhir sudah dibolehkan PTM secara penuh (100%).

“Apabila tidak terjadi lonjakan penyebaran covid-19, kemungkinan besar Pembelajaran di sekolah-sekolah akan berjalan kembali normal, sebagaimana sebelum pandemi covid-19 melanda,” ujar Anisa kepada Sumeks beberapa waktu lalu.

Kata dia, dibalik kegembiraan kembalinya suasana pembelajaran yang mendukung perkembangan peserta didik secara optimal, muncul beberapa kekhawatiran yang perlu diantisipasi pemecahannya, baik secara pedogogik maupun psikologis.

Baca Juga:Setelah 43 Tahun Berlalu, Sumedang Kembali Menjadi Tuan Rumah Penyelenggaraan MTQ Tingakt Jawa BaratSekda Jabar Sambut Baik Kunjungan Kerja DPRD Sumut ke Jabar

“Kembalinya sebuah harapan
Berdasarkan beberapa penelitian, ketercapaian tujuan pendidikan dan pembelajaran di masa pandemi hanya sekitar 30%. Hal itu berarti ada ruang kosong 70% dalam perkembangan peserta didik yang tidak tercapai,” ujarnya.

Pembelajaran di masa covid, lanjut dia, dengan berbagai strateginya (virtual, media sosial, berbagai aplikasi online) yang dilaksanakan secara tiba-tiba, menyebabkan peserta didik tidak siap. Hal itu diperparah dengan ketidaksiapan penyediaan sarana prasarana pendukung pembelajaran dunia maya tersebut.

Selain itu, kata dia, dengan tidak adanya PTM, perkembangan psikologis dan sosiologis peserta didik terhambat. Dimana proses sosialisasi yang sangat penting dalam mendewasakan peserta didik tidak berlangsung dengan optimal.

“Rasa jenuh berdiam di rumah dengan pembelajaran yang terkadang hanya berupa tugas-tugas saja, interaksi belajar dengan guru dan teman-temannya yang tidak berlangsung, menyebabkan peserta didik mengalami stress dalam tingkat yang berbeda-beda,” jelasnya.

Dia menjelaskan, melalui PTM secara penuh diharapkan proses pendidikan dan pembelajaran berlangsung normal. Peserta didik memperoleh stimulasi yang optimal pada semua aspek perkembangan, baik kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Apalagi, dengan pengalaman dua tahun menghadapi berbagai tantangan pembelajaran, guru mampu meningkatkan kualitas pengelolaan pembelajarannya.

“Ke depan, melalui kembalinya PTM, peserta didik memperoleh pendidikan yang berkualitas, mampu menutupi dua tahun ketertinggalan akibat pandemi. Sekolah, guru dan semua pemangku pendidikan lainnya mampu mengambil hikmah dari dua tahun pandemi covid-19 dan meningkatkan pelayanan pendidikan dan pembelajaran yang terbaik untuk peserta didik,” jelasnya.

0 Komentar