sumedang, KOTA – Penemu lampu tanpa listrik asal Bandung Prof Ujang Koswara telah memproduksi lampu tersebut di beberapa tempat. Diantaranya, Lapas, karang taruna dan para santri.
Prof Ujang Koswara mengatakan dirinya berencana membuka tempat produksi serupa di Kabupaten Sumedang.
“Beberapa titik telah kami pasangi lampu di wilayah Sumedang, seperti di Cibugel. Saya juga ingin di Sumedang dapat melibatkan santri dalam pembuatan lampu ini,” kata Prof Ujang, Senin (6/6).
Baca Juga:SMK Negeri 2 Sumedang Lepas 545 LulusanGolkar Akan Jalin Komunikasi Soal KIB Minggu Ini
Lampu tanpa listrik buatan Prof Ujang Koswara ini dapat bertahan selama 10 tahun. Dalam pengisian dayanya menggunakan baterai yang dalam sebulan hanya dicas selama tiga jam saja.
“Awal mula ide pembuatan lampu tanpa listrik ini ketika ibu saya di kampung tidak ada penerangan untuk anak-anak belajar. Lalu melihat senter di sebuah handphone kenapa dapat menyala, dari situlah saya berinovasi,” katanya.
Dikatakan, lampu ini sudah terealisasikan di Kota Bandung. Banyak masyarakat Kota Bandung yang sudah memakai lampu yang dibuat oleh Prof Ujang ini dengan bantuan dari para santri dan karang taruna setempat.
“Alhamdulillah banyak yang membantu seperti para santri dan juga karang taruna setempat yang antusias dalam pembuatannya,” katanya.
Diketahui, satu baterai dapat menghidupi sampai lima gantungan lampu. “Di Jawa Barat sendiri ada 2 Juta masayrakat yang belum menikmati listrik. Semoga dengan adanya lampu ini dapat memberi sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat,” pungkasnya
Hal tersebut disambut baik oleh Wakil Bupati Sumedang, Erwan Setiawan. Pemerintah Daerah akan menyiapkan tempat untuk memproduksi lampu tanpa listrik.
“Kami akan siapkan tempat produksi, dan akan melibatkan para santri dan karang taruna. Lampu ini akan kita sebarkan di desa desa yang minim penerangan,” ujar Wabup. (wly)