sumedang, DARMARAJA – Orang tua siswa Sekolah Dasar (SD) Darmaraja 2 protes, uang tabungan anaknya di sekolah raib.
Untuk menuntut haknya, para orang tua siswa SD tersebut ramai-ramai menagih uang tabungan siswa kepada pihak sekolah.
Orang tua siswa, terutama yang anaknya lulus pada tahun ajaran 2022 ini, protes karena hingga kini pihak sekolah belum membagikan uang tabungan siswa. Padahal, orang tua siswa telah beberapa kali mempertanyakan pembagian uang tabungan tersebut.
Baca Juga:Penjualan Cengkih Terkendala CuacaCipeles Jadi ‘Tempat Pembuangan Sampah’, Warga Harus Cepat Sadar!
Salah satu orang tua siswa, Acep menyebutkan, dirinya ingin pihak sekolah segera membagikan uang tabungan anaknya yang sudah menabung selama 6 tahun. Sebab, uang tabungan tersebut dibutuhkan untuk keperluan biaya persiapan melanjutkan pendidikan di tingkat SMP.
“Pokoknya tabungan siswa harus dikembalikan karena kami sangat butuh. Ini malah macet,” kata dia, Kamis (16/6).
Dikatakan, dirinya sangat menyayangkan pihak sekolah yang seakan abai mengembalikan uang tabungan siswa tersebut. Sehingga, dia bersama orang tua siswa lainnya langsung mendatangi pihak sekolah pada hari Rabu 14/6
Acep dan orang tua siswa lainnya akan tegas jika pihak sekolah tidak mengembalikan uang tabungan siswa. Mereka akan menyampaikannya ke pihak aparat penegak hukum (APH).
“Jangan salahkan kami bila pihak sekolah tidak mengembalikan uang tabungan anak, maka orang tua siswa akan melaporkan permasalahan ini ke pihak aparat penegak hukum,” katanya
Dikonfirmasi melalui sambungan selular, Kepala SD Darmaraja 2, Asep Ibrahim mengatakan akan melakukan musyawarah terlebih dahulu dan berkoordinasi dengan guru-guru lain, termasuk kepala sekolah yang sudah pensiun untuk membahas persoalan tersebut.
Asep mengakui, dirinya baru mengemban tugas menjadi Kepala SD Darmaraja 2 baru empat bulan.
Baca Juga:Pancaroba, Waspadai ISPA dan DBDDLHK Siap Bersihkan Sampah, Panitia MTQ Harus Bekerjasama
“Kami akan mengundang semua unsur pihak terkait baik dari guru yang sudah pensiun dan yang masih menjabat. Lalu selanjutnya mengundang seluruh orang tua siswa yang tabungannya belum di bayar,” ujarnya.
Asep berharap dengan dilaksanakannya musyawarah nanti akan dapat menemukan penyelesaian dan titik temu.
Asep juga mempersilahkan kepada orang tua siswa untuk melangkah lebih lanjut jika tidak ada penyelesaian persoalan tersebut. Karena, kemungkinan dengan melibatkan pihak penegak hukum akan lebih baik.