Pancaroba, Waspadai ISPA dan DBD

Pancaroba, Waspadai ISPA dan DBD
Petugas Pengelola P2P Pencegahan dan Pengendalian Puskesmas Pamulihan foto bersama saat lokakarya triwulan ke 2 di Aula Kecamatan Pamulihan, kemarin (ENGKOS KOSWARA/SUMEKS)
0 Komentar

sumedang, PAMULIHAN – Kewaspadaan akan penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan DBD pada musim pancaroba seperti saat ini harus lebih ditingkatkan.

Hal itu dikatakan Petugas Pengelola P2P Pencegahan dan Pengendalian Puskesmas Pamulihan Rita kepada Sumeks, Kamis (16/6).

Dia mengaku musim Pancaroba seperti saat ini kasus penyakit ISPA selalu ada setiap kunjungan pasien. Namun, sekarang semenjak kasus covid-19 menurun yang memiliki penyakit ISPA sudah mulai berani berobat.

Baca Juga:DLHK Siap Bersihkan Sampah, Panitia MTQ Harus BekerjasamaKodim Periksa Jantung Personel

“Selama kasus covid-19 masih tinggi, pasien yang menderita batuk-batuk mengaku khawatir karena ada ketakutan divonis positif. Namun, sekarang tidak lagi karena kasus covid-19 sudah berangsur turun,” ucap Rita.

Rita mengatakan, pada masa pergantian musim atau pancaroba warga harus mewaspadai ISPA dan DBD.

“Kasus ISPA memang ada pada setiap kunjungan pasien dalam beberapa waktu terakhir, namun gejalanya masih ringan,” katanya,

Tetapi, kata Rita, setiap ada kunjungan pasien ke UPTD Puskesmas Pamulihan rata-rata mereka mengeluhkan sakit badan karena puskesmas Pamulihan berada di wilayah sekitar pertanian. Mungkin, setiap harinya warga berkebun dan merasa lelah.

Sebagai antisipasi, pihaknya menyarankan agar memperkuat daya tahan tubuh dengan pola makan, pola tidur dan istirahat yang banyak.

Bila memiliki penyakit harus segera diobati. Sebab jika tidak, bisa  mengganggu aktivitas. Selain itu, penyakit yang tidak segera tertangani bisa akut dan dapat pula menyebabkan kematian.

Diterangkan, ISPA sering terjadi pada anak, karena sistem pertahanan tubuh anak masih rendah.

Baca Juga:93 KPM Terima BLT DDDukung Industri Perfilman Tanah Air, BRI Ajak Nobar film Srimulat “Hil yang Mustahal”

Meskipan begitu, ada pengobatan rujuk balik biasanya penyakit kronis yang tidak menular diantaranya jantung, hipertensi, asma, diabetes serta lainya. (kos)

0 Komentar