sumedang, JATINANGOR – Zaanuba Arifah Chafsoh atau yang akrab disapa Yenny Wahid, menyarankan agar politisi tidak memaksakan maju di pilpres 2024, jika hasil survei tidak terlalu baik.
Hal tersebut disampaikan Yeni usai menjadi pembicara di acara Stadium General bertajuk ‘Antisipasi Gerakan Radikalisme dan Intoleran dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara’ di Kampus IPDN, Jatinangor. Rabu (22/6).
Ia juga menegaskan, jika dirinya bukan kader PKB yang dipimpin Muhaimin Iskandar. “Saya PKB Gus Dur bukan PKB Cak Imin,” tegasnya.
Baca Juga:Kaum Pria Bisa Jadi Sumber Kanker ServiksPembinaan Karang Taruna Desa Cijambe, Eksistensinya Dibutuhkan Masyarakat
Yenny juga tidak secara terbuka mengenai siapa calon presiden. Sebab, hingga saat ini belum ada nama capres dari partai yang dipimpinnya. “Jika sudah ada nominasi secara formal baru bisa menentukan pilihan,” tuturnya.
Berbicara soal ‘Antisipasi Gerakan Radikalisme dan Intoleran dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara’, putri Gus Dur ini menyampaikan, semua kelompok yang bertentangan dengan ideologi Pancasila pemerintah punya hak untuk menertibkan.
Pemerintah, saat ini diberikan mandat oleh masyarakat untuk menerapkan sistem negara republik Indonesia berdasarkan Pancasila.
“Itu sudah menjadi konsensus kesepakatan di masyarakat dan mandat itu harus dilaksanakan oleh penyelenggara negara,”paparnya. (kos)