sumedang, CONGGEANG – Masyarakat mengeluhkan kondisi jalan kabupaten ruas Legok Conggeang yang licin akibat dipenuhi tanah merah dari truk pembawa material pembangunan tol Cisumdawu.
Mereka mengungkapkannya dengan berbagai cara. Ada yang berbicara langsung ketika mengobrol dengan rekan sejawat ada pula lewat media sosial seperti facebook dan lainnya.
Seperti yang diunggah akun fb Bambang Suyadi dalam bentuk video berdurasi 17 detik. Unggahan tersebut disertai status ‘jalan menjadi licin karena dipenuhi tanah merah yg menempel pada ban mobil proyek jalan. Tol’.
Baca Juga:Hewan Kurban Bebas PMKBisnis Antar Bumdes Harus Terjalin
Akun fb lainnya Wa Jalu mengungkapkan ‘Dampak pangwangunan jalan tol ##nu cenah proyek nasional##
Jalan Legok – Conggeang rusak. Conggeang – Ujungjaya parah pisan. Tolengas – Jatigede… Ancur pisan’.
Sementara itu, akun fb Coemi Viragiant menulis status ‘beuki extreme we jalur legok-conggeang…’.
Pantauan Sumeks, terdapat beberapa titik di jalan kabupaten ruas Conggeang-Legok yang dipenuhi tanah merah dan membuat jalan licin saat hujan. Seperti di Legok Desa Legok Kaler Kecamatan Paseh, di Blok Cilalaren Desa Paseh Kaler Kecamatan Paseh dan Blok Tagog Desa Cibeureuyeuh Kecamatan Conggeang.
Tidak hanya itu, di saat tidak ada hujan jalan dipenuhi debu dan cukup mengganggu pandangan pengendara motor. Terkadang, debu juga menyebabkan iritasi mata pada warga.
Sementara itu, seorang pengendara roda dua Asep mengaku harus ekstra hati-hati saat melintas di jalan ruas Legok Conggeang, terutama sepanjang antara Cilalaren hingga Legok. Pasalnya, saat jalan basah atau hujan akan licin.
“Banyak pengendara roda dua yang terjatuh karena tidak hat-hati. Padahal, seharusnya hati-hati karena licin,” ujarnya.
Baca Juga:KCD Disdik Wilayah VIII Pastikan PPDB Tahap 1 dan 2 LancarGenset Portable Terus Disempurnakan
Menanggapi hal tersebut, Anggota DPRD Sumedang dari Dapil 3 Deni Agus Setiawan mengatakan keselamatan adalah point utama yang harus di wujudkan oleh perusahaan, baik keselamatan pekerjanya ataupun keselamatan masyarakat sekitar lokasi usaha/proyeknya.
“Saya termasuk orang yang hampir setiap hari melewati jalur Paseh Conggeang. Memang kondisinya sangat mengkhawatirkan, rawan akan terjadinya kecelakaan terutama untuk kendaraan roda dua,” kata Deni kepada Sumeks, Minggu (3/7).