sumedang, JATINUNGGAL – Seniman dan budayawan Jatinunggal Sumedang, yang tergabung dalam Sanggar Gema Binangkit ikut serta berperan meminimalisir konflik sosial. Seperti tawuran dan kriminalitas lainnya di kalangan remaja,
Salah satu peran sanggar, diantaranya melakukan pola pendekatan dengan memperkenalkan seni dan budaya pada remaja atau pelajar.
Ratusan remaja di wilayah Kecamatan Jatinunggal, termasuk didalamnya para pelajar diajak untuk aktif berkesenian di sanggar tersebut, secara rutin.
Baca Juga:Lama Rusak, Akhirnya Jalan Pertanian DiperbaikiAKBP Indra Setiawan Jabat Kapolres Sumedang
Ketua Sanggar Gema Binangkit yang juga seniman senior Sumedang, M Juyaman menyebutkan, keberadaan Sanggar Gema Binangkit yang berdiri sejak tahun 2020 itu, kini menjadi wadah aktivitas seni tradisional untuk masyarakat di wilayahnya.
“Fenomena konflik sosial bisa terjadi dimana-mana. Seperti kenakalan remaja contohnya, harus bisa dicegah oleh berbagai kalangan. Termasuk oleh pelaku seni dan budaya,” ujar Juyaman, Rabu (13/7).
Kata Juyaman, melakukan aktivis seni dan budaya secara rutin diyakini bisa meminimalisir konflik sosial di masyarakat. Oleh karenanya, Sanggar Gema Binangkit sangat intensif untuk menjadi wadah aktivitas seni dan budaya tersebut.
Ia menyebutkan, baru-baru ini sanggar tersebut mendapatkan bantuan dari Kementerian Sosial untuk mendukung peran serta seniman dalam mencegah konflik sosial.
Juyaman menyebutkan bantuan hibah dari Kementerian Sosial itu berupa seperangkat alat kesenian tradisional, kostum upacara adat bahkan sarana penunjang warung jajanan untuk anggota sanggar yang rutin melakukan latihan kesenian di sanggar tersebut. Nominal bantuan Rp 50 juta.
“Alhamdulillah dapat apresiasi dari Kementerian Sosial untuk sanggar. Ini bentuk apresiasi bagi kami untuk terus bisa menjadikan seni dan budaya sebagai perekat kehidupan berbangsa,” ujarnya.
Sanggar Gema Binangkit yang berada di Dusun Bojongjati ET.03 RW 01, Desa Tarikolot, Kecamatan Jatinunggal tersebut, berdiri sekitar tahun 2000 dan sempat diresmikan oleh Gubernur Jabar pada tahun 2010. Kini menjadi tempat ratusan masyarakat dan pelajar yang rutin beraktivitas di bidang seni dan budaya tradisional.
Baca Juga:Nasdem Sumedang Persiapkan Kader-Kader Terbaiknya, Songsong Pemilu dengan KeaiapanDPC Demokrat Sumedang Memprioritaskan Anak Muda Berkiprah Politik
“Semoga dengan dukungan pemerintah seperti Kementrian Sosial, kami para seniman bisa melestarikan kearifan lokal untuk penguatan ekonomi dalam rangka pencegahan konflik di kalangan sosial,” tuturnya.(eri)