“Pokoknya tanggal 28 pas habis kejadian, malam jam berapa katanya sudah ada. Dia pulang ngambil baju, ada yang ngomong. Pulang ambil baju terus pergi lagi. Tetangga juga yang lihat,” ujar N.
Sopir Taksi Pelaku Pencabulan Kerap Bertingkah Tak Wajar
N mengatakan bahwa pelaku kerap bertingkah tak wajar kepada anak-anak di lingkungan tempat tinggalnya.
“Memang dia (pelaku) sering banget cium anak kecil sepantaran segitu-gitu tuh,” kata N.
Baca Juga:38 Penumpang Melanjutkan Berwisata Setelah Bus Menabrak Tebing di SaranganPenumpang Berteriak Dilecehkan Pria Di KRL
N mulanya menganggap perlakuan Ali kepada anak-anak, termasuk FR, adalah hal biasa.
Terlebih, N menyebut pelaku akrab dengan FR bahkan sejak korban masih balita.
“Kata dia, ‘aku sudah anggap anak sendiri’. Kata dia gitu. Aku nggak punya pikiran apa-apa ya. Ya sudah lah, kalau sudah dianggap anak kan nggak kepikiran macam-macam kayak gitu,” ujarnya.
N mengungkapkan, FR memang sering bermain di rumah kontrakan yang ditinggali pelaku.
Pelaku kerap memberikan uang dan makanan kepada korban.
Namun kepercayaan N kepada pelaku sirna setelah sang anak mengadu bahwa dirinya telah dilecehkan.
“Ternyata pas ada cerita anak saya kena begini, ada salah satu anak di sini bilang, ‘orang aku juga pernah dilihatin punya kemaluannya si A’. Terus suruh pegang-pegang. Ada salah satu anak di sini, tetangga juga,” ungkap N.
Aksi Bejat Pelaku Terbongkar Setelah Korban Curhat pada Kakaknya
N menjelaskan, aksi bejat pelaku terbongkar setelah sang anak mengadu kepada kakak pertamanya.
Menurut N, FR mengaku diperlakukan tidak senonoh oleh pelaku.
Sang kakak pun terkejut mendengar perkataan FR.
NR pun membuat pengakuan serupa kepada sang ibu.
Baca Juga:Seorang Penumpang Tewas Karena Tertabrak Bus Transjakarta4.000 Rumah Terdampak, Banjir di Garut, Uang Kerahiman Rp 50 Juta per KK Dieksekusi Hari Ini
N yang emosi langsung menghubungi ketua RT setempat. Ia lalu disarankan untuk melapor ke polisi.
Siang itu juga N melaporkan dugaan pencabulan itu ke Polsek Kebayoran Lama.
Namun, ia diarahkan untuk melapor langsung ke Polres Metro Jakarta Selatan.
Sebab, kasus tersebut akan langsung ditangani oleh Unit Pelayanan Perempuan dan Anak.
“Telepon bu RT, bu RT datang, kami ke polsek siang itu juga. Dari Polsek langsung disuruh ke Polres,” ucap N.