sumedang, JATINANGOR – Wakil Bupati Sumedang Erwan Setiawan berharap kasus pelecehan seksual tidak lagi terjadi di Sumedang. Baik itu di dunia pendidikan, Madrasah, pesantren maupun di lingkungan lainnya, termasuk lingkungan pemerintah.
Pihaknya meminta aparat penegak hukum memberikan sanksi tegas apabila itu terjadi. Ini dilakukan agar pelaku jera tidak lagi melakukan hal tersebut.
Hal tersebut disampaikan di Hotel Puri Khatulistiwa yang menjadi tempat dilaksanakanya bimbingan teknis manajemen kepala desa se- Kabupaten Sumedang dalam acara peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Sumedang, Senin (18/7).
Baca Juga:Kegiatan Disparbudpora Sumedang Gali Jiwa SenimanShopee Ekspress akan Buka di Conggeang
Menurutnya, kasus seperti itu akibat kurangnya pendampingan orang tua dan minimnya pengawasan ke sekolah, madrasah, maupun ke pondok pesantren. Untuk itu, pihaknya akan bentuk tim khusus agar kejadian kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak, tidak lagi terjadi di Kabupaten Sumedang.
Melihat hal itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak, atau P2TP2A. Jika P2TP2A kekurangan SDM, pihaknya akan menambah relawan atau pegawai yang tentunya disesuaikan dengan anggaran yang memadai.
“Ini tujuannya untuk mengevaluasi dan meminta pendampingan yang serius untuk meminimalisir kejadian serupa,” paparnya.
Ia berpesan kepada seluruh masyarakat untuk tidak ragu melaporkan dan menunjukkan bukti pada petugas jika mengetahui ada indikasi pelecehan seksual. (kos)