5 Fakta Duduk Perkara Peristiwa Remaja Yang Dirantai Orangtuanya Di Bekasi

5 Fakta Duduk Perkara Peristiwa Remaja Yang Dirantai Orangtuanya Di Bekasi
0 Komentar

sumedangekspres – Keadaan remaja yang terikat rantai karena dirantai orangtuanya yang sebut kabur dari rumah, kini viral di media sosial pada hari Selasa (19/7/2022).

Dalam Vidio yang sudah berkisar, kemudian remaja yang dirantai oleh orangtuanya memberi gelagat kepada tetangganya bahwa dia kelaparan.

Diketahui, bahwa remaja yang dirantai oleh orangtuanya selamat di Jatikramat, Jatiasih, Kota Bekasi tersebut suka jarang diberi makan.

Lalu, bagimana duduk perkara peristiwa ini?

Alasan dipasung

Baca Juga:Potongan Tangan Ditemukan Di Ungaran, Pelaku DitangkapViral, Seorang Pria Joget Di Kubah Masjid Ujunggebang Cirebon

Pihaknya sempat berujar bersama orangtua korban, papar
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Bekasi Raya Frans Sondang Sitorus.

Remaja yang berinisal R (14) itu dianggap sering menghabiskan makanan yang ada di rumah, menurut pengakuan orangtuanya.

“Tadi saya sempat ngobrol dengan orangtua katanya mereka bilang, anak ini sering menghabiskan makanan, itu yang pertama,” kata Frans, Jumat (22/7/2022).

“Karena jatah orangtua diambil begitu. Bahkan tadi ada laporan takutnya mengambil makanan tetangga jadi mereka (orangtua) mengikat,” sambungnya.

Namun, Frans menyebut keterangan tersebut tidak berdasar. Apalagi sang ibu mengaku bahwa anaknya sendiri yang minta diikat.

Polisi memeriksa sejumlah saksi

Setelah video itu beredar, pihak Polres Metro Bekasi Kota pun langsung bergerak. Sebanyak delapan orang diperiksa atas dugaan penelantaran dan penyiksaan remaja.

Saksi-saksi yang diperiksa adalah mulai dari aparat keamanan hingga penyebar video tersebut.

Baca Juga:Kurir Dan Bandar Narkoba Ditangkap Polres Samosir Saat Transaksi Di Menara Pandang TeleBaim Wong Benarkan Citayam Fashion Week Didaftarkan Ke PDKI

“Yang pertama Bhabinkamtibmas dan anggota polsek setempat. Kedua, tenaga kerja dari Dinas Sosial,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Ivan Adhitira, Jumat.

“Ketiga, saudari W yang melaporkan pertama dan memvideokan, kemudian dua orang wanita yang ikut memviralkan di medsos, satu lagi Pak RT,” sambungnya.

Hasil visum

Selain memeriksa saksi, polisi juga melakukan visum terhadap remaja itu.

Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki menuturkan, hasil visum membuktikan bahwa korban mengalami luka memar di bagian tangan dan kakinya.

Menurut Hengki, luka memar itu akibat rantai yang menjerat korban.

Hengki menjelaskan, korban juga mengalami kondisi kesehatan gizi yang kurang baik, sehingga tubuhnya tampak memprihatinkan.

“Kalau dilihat sangat kurang (makan) ya, akibatnya jadi kurang gizi, kami lihat dengan kondisinya itu sangat memprihatinkan,” kata Hengki, Sabtu (23/7/2022).

0 Komentar