sumedangekspres – 40 santri dikutuk jadi monyet serta kini tinggal di lokasi petilisan. Mungkin warga kota Cirebon tidak asing dengan kisah Sunan Kalijaga.
Di situs Petilasan Sunan Kalijaga, yang ada di Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, memang populer kisah santri yang dikutuk jadi monyet.
Lantaran tidak mau menaati perintah melaksanakan Salat Jumat, santri sunan Kalijaga dikutuk jadi monyet, dari kasih tutur yang berkembang di warga.
Padahal sudah beberapa kali mereka diingatkan.
Baca Juga:HP Putri Candrawati dan Irjen Ferdy Sambo Menjadi Petunjuk untuk Mengungkap Penyebab Kematian Brigadir JosuaPolisi Ringkus Ayah Yang Cabuli Anak Kandung Di Pringsewu
Beberapa kera di situs perlintasan sejak dulu konon tidak pernah berubah, yang terlihat pada cerita santri sunan Kalijaga yang dikutuk menjadi monyet itu.
Ada yang mengatakan jumlahya 40 ekor, ada juga jumlahnya 99 bahkan hingga 100. Namun, tidak lebih atau berkurang.
Konon, di tempat tersebut menjadi tempat syiar sekaligus pesantren dari Sunan Kalijaga yang ada di Cirebon. Dan di pesantren tersebut ia memiliki banyak santri atau murid. Semuanya berjumlah 40 orang.
Pada suatu hari, seperti setiap hari Jum’at tiba, di pesantren tersebut diadakan sholat jum’at. Dan dalam setiap sholat jum’at sebelumnya, murid-muridnya hadir untuk melaksanakan sholat jum’at tersebut.
Namun sebelum dilaksanakan shalat jum’at kali ini, salah seorang muridnya sengaja berniat tidak melaksanakannya.
Salah seorang muridnya ini sebelum waktu sholat jum’at tiba pergi ke sungai dengan maksud untuk mencari ikan. Adapun cara yang dilakukan dalam mencari ikan tersebut adalah dengan parakan (mengeringkan).
Ketika sampai di sungai mulailah muridnya itu membendung sungai. Kemudian setelah membendung sungai ia menawu air (membuang air) di bagian yang dibendung.
Baca Juga:Ditemukan Mayat dalam Karung Goni Diduga Korban Pembunuhan di SukamakmurHasil Autopsi Brigadir Joshua Bisa Sampai 2 Bulan, Tim Forensik Mengaku Bahwa Terkendala Tubuh Brigadir J Diformalin
Seiring berkurangnya air pada bagian yang dibendung mulai kelihatanlah ikan-ikan di dalamnya. Karena ikan-ikan tersebut kelihatan, kemudian ditangkaplah ikan-ikan itu oleh murid Sunan Kalijaga tersebut.
Sementara itu di pesantren, baik Sunan Kalijaga maupun murid-muridnya sudah berkumpul siap-siap untuk melakukan sholat jum’at. Namun ketika sholat jum’at tersebut akan dimulai, Sunan Kalijaga melihat jumlah muridnya yang kumpul 39 orang.
Karena muridnya kurang satu itulah pada akhirnya Sunan Kalijaga merasa kehilangan dan kemudian bertanya kepada murid-muridnya yang lain tentang keberadaan seorang muridnya yang tidak terlihat itu.