sumedangekspres – Modus penipuan yang mirip dengan mama minta pulsa yang pernah marak di Indonesia beberapa tahun silam, kini dilaporkan banyak terjadi di Australia.
Nah, kini modus penipuan mama minta pulsa banyak terjadi di Australia. Polisi menyatakan, dalam aksinya pelaku mengaku sebagai “anak” dari calon korbannya, yang sedang ditimpa masalah dan memerlukan bantuan segera.
Pelaku berpura-pura sedang ditimpa masalah dan memerlukan bantuan segera, tidak sama jauh dengan aksi modus di Indonesia dulu.
Baca Juga:Viral! Ibu-Ibu Bermobil Mercy Ketahuan Curi Cokelat, Malah Ancam Penangkap dengan UU ITEKasus Ferdy Sambo Terbaru, Timsus Bergerak ke Magelang Telusuri Laporan Putri yang Bikin Sambo Murka
Dilansir JPNN dari ABC News, tahun ini sudah ada 25 korban penipuan dengan modus yang mirip mama minta pulsa seperti di Indonesia.
Tahun ini, setidaknya 25 korban penipuan yang berasal dari Eropa, telah terdeteksi di negara bagian Victoria dengan ibu kota Melbourne.
Biasanya, para korban menerima pesan WhatsApp atau SMS dari nomor yang tidak dikenal yang meniru identitas anak mereka.
Menurut polisi, pesan yang disampaikan sering mengatakan sesuatu seperti: “Halo ibu, saya ganti nomor nih karena ponsel saya rusak. Jadi untuk sementara saya menggunakan nomor ini.”
Pelaku kemudian akan meminta uang dari korban, dengan menggunakan modus keadaan darurat yang memerlukan bantuan uang dengan segera.
Polisi menyebutkan sebagian besar pelaku penipuan semacam ini berbasis di luar negeri dan tidak dikenal oleh para korban.
Sersan Detektif John Cheyne dari Cybercrime Squad menyebut modus penipuan semacam itu mudah menarik hati para korban.
Baca Juga:Wanita Diduga Kesurupan Saat Acara Pengajian Pekalongan Bersholawat, Netizen: Lagi TiktokanBejad! Gadis Berumur 16 Tahun Diradupaksa Di Tangerang, Disekap Lalu Dicekoki Minuman Keras
“Seorang anak yang menyampaikan bahwa ponsel mereka hilang atau rusak dan membutuhkan bantuan uang, dapat dimengerti sebagai situasi yang membuat orang tua akan bereaksi tanpa berpikir panjang,” katanya dalam sebuah pernyataan.
“Jika kita pernah menerima pesan dari nomor tak dikenal yang meminta uang, sebaiknya kita meminta semacam verifikasi,” kata Detektif Cheyne.
“Jika mereka tidak dapat membuktikan atau tidak bersedia menjelaskan siapa mereka, jangan pernah transfer uangnya,” tambahnya.
Sebuah laporan terbaru dari Australian Competition and Consumer Commission menemukan penipu online berhasil mengeruk dana sebesar AU$1,8 miliar dari warga Australia pada tahun 2021 atau meningkat dua kali lipat dari tahun 2020.