Ketika Anda menderita kleptomania, kamu cenderung mencuri saat sendirian, dan kebiasaan itu spontan.
Sebaliknya, pencurian kriminal direncanakan dengan baik dan mungkin melibatkan orang lain.
Selain itu, setelah mencuri, Anda tidak akan menggunakan barang yang kamu curi dan malah akan memberikannya atau menyimpannya.
3. Gangguan adiktif
Baca Juga:Motif Pria Diduga ODGJ yang Bacok 5 Warga di Lampung Terungkap, Pelaku Gelap Mata Gegara Hal IniViral Ibu Bermobil Mercy Diduga Kleptomania karena Mencuri Cokelat di Alfamart
Mencuri bisa menyebabkan otak melepaskan dopamin, pemancar yang menyebabkan perasaan senang.
Mencuri merangsang sensasi menyenangkan yang mendorong Anda untuk melakukannya berulang kali sebagai perasaan emosional atau psikologis.
Semakin Anda menikmati kesibukan yang datang dengan pencurian, makin kamu ingin melakukannya untuk mengisi kekosongan emosional atau fisik dalam hidup.
4. Masalah dengan serotonin
Serotonin adalah bahan kimia otak alami yang membantu mengatur suasana hati dan emosi. Ketika otak tidak memiliki kadar hormon yang cukup, itu menyebabkan Anda mengembangkan perilaku impulsif.
5. Masalah kesehatan mental
Mencuri bisa karena rendah diri, cemburu, depresi, gangguan makan, dan tekanan teman sebaya. Masalah sosial seperti isolasi dan pengucilan juga bisa menciptakan kekosongan emosional.
Anda mungkin melihat perilaku impulsif untuk membuktikan kemandirian kamu atau mendapatkan kesenangan dari tindakan tersebut.
Terkadang, itu karena Anda ingin bertindak melawan teman dan keluarga.
6. Riwayat keluarga
Memiliki orang penting lainnya seperti orang tua atau saudara kandung dengan gangguan obsesif-kompulsif, kleptomania, atau gangguan penggunaan zat bisa meningkatkan risiko Anda terkena kleptomania.
7. Penyakit mental
Baca Juga:Pesan Menohok Deddy Corbuzier Soal Karyawan Alfamart Diancam UU ITE oleh Wanita Diduga Pencuri CokelatPencabulan Di Lebakwangi Kuningan, Pelaku Guru Ngaji Dan Kakak Beradik
Dalam kebanyakan kasus, orang dengan kleptomania juga memiliki penyakit mental lain seperti gangguan kecemasan, gangguan bipolar, atau gangguan makan.