sumedang, KOTA – SMPN 4 Sumedang mulai mengkolaborasikan antara Inplementasi Kurikulum Merdeka dan Kurikulum Tahun 2013. Terutama, dengan mengambil poin poin yang krusial dari kurikulum Merdeka mengenai project.
Hal itu untuk mendukung Program Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) yang harus diterapkan tiap sekolah tahun ajaran 2022 – 2023 yang digulirkan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Hal itu disampaikan Kepala Sekolah SMPN 4 Sumedang, Soni Darma Jatnika SPd Bio melalui Wakasek bagian Kurikulum Nia Kurniawati SS didampingi Humas Dewi Kurniasih SPd kepada Sumeks, Rabu (31/8).
Baca Juga:DPK Apdesi Sumedang Utara Apresiasi MuscabKopi Khidmat Ikhwan Pasarkan ke Luar Negeri
Terkait dengan project, lanjut Nia, yang ada di profil Pancasila dalam IKM dimasukkan kedalam kegiatan dalam satu minggu di SMPN 4 Sumedang.
“Yaitu, hari Sabtu dimana rencananya kami semua akan melaksanakan project,” katanya.
Nia mengatakan, terkait dengan program PTSS yang diluncurkan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Sumedang, sekolah inipun memiliki program yang menunjang untuk profil pelajar Pancasila, selain dari project yang telah disebutkan.
“Di SMPN 4 Sumedang, penerapan implikasi dari PTSS itu ada kegiatan Leopard- Vatsoe. Kepanjangan dari Literasi, Etika dan Tatakrama, Olahraga Senam Simpati Sarapan Bersama, Ragam Budaya Sunda, Sholat Duha bersama,”
Menurutnya, dalam penerapan olahraga senam Simpati itu, sekolahnya ikut mendukung program Bupati. Dimana, sekarang Bupati sedang menggalakkan Senam Simpati.
“Nanti tanggal 3 September ada pelatihannya dari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Maka, kami pun segera memasukkannya ke program sekolah untuk olahraga senam Simpati,” jelasnya.
Kemudian, kata dia, terkait dengan kegiatan program pencegahan stunting yang digulirkan Pemerintahan Daerah (Pemda) bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Dinas Pendidikan, SMPN 4 Sumedang memasukkan program sarapan bersama.
Baca Juga:Dua Pria Mencuri Uang Berhasil Diringkus Polisi, Diwarnai Aksi Kejar-kejaranPejabat dan Donatur Bantu Korban Kebakaran
“Di dalamnya ada program CTPS dan kegiatan minum tablet tambah darah kemudian satu lagi project jadi semuanya tercover,” katanya.
Menurutnya, hal yang disebutkan diatas itu sangat mengindikasikan sebagai indikator dari jargon Vatsoe – Pakar Inspiratif.
“Jadi setelah Kadisdik menurunkan program yang namanya PTSS, kami mengimplementasikannya di sekolah dengan kegiatan Leopard – Vatsoe dan kegiatan-kegiatan tadi. Lalu, menggabungkan dengan project untuk IKMnya sebagai gambaran bahwa kami mempunyai jargon atau apa yang disebut dengan Pakar Inspiratif. Dimana, itu akan menjadi gambaran luas daripada semua program sekolah kami,” katanya