sumedangekspres, BANDUNG – PERATURAN Presiden Nomor 15/2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum melibatkan banyak unsur pemerintah. Salah satunya TNI.
Khusus Tentara Nasional Indonesia melalui 23 sektor, mereka turun langsung ke lapangan membersihkan sungai, menanam pohon di lahan kritis hingga melakukan komunikasi dan edukasi terhadap warga di bantaran Sungai Citarum maupun anak sungainya. Tak dapat dipungkiri, Citarum dapat tertangani dan berangsur pulih.
Dalam Perpres tersebut disebutkan, melibatkan Wakil Komandan Bidang Penataan Ekosistem I yaitu Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) III/Siliwangi, Wakil Komandan Bidang Penataan Ekosistem II yaitu Pangdam Jayakarta.
Baca Juga:Jaga Citarum dengan Kekuatan Pentahelix, Kolaborasi Jadi Kunci KeberhasilanAksi Mahasiswa IKOPIN Tolak Kenaikan BBM, Diwarnai Pembakaran Ban
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melalui Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat Prima Mayaningtias mengapresiasi Kodam III/Siliwangi beserta jajatannya yang ikut menanggulangi pencemaran lingkungan di Sungai Citarum melalui program Citarum Harum Juara.
“Saya optimis kerja sama pentahelix bersama TNI akan membawa perubahan masif untuk Sungai Citarum,” kata Prima.
Prima menekankan, keberadaan Tentara Nasional Indonesia sangat membantu dalam keberlangsungan program Citarum Harum Juara. Ia menyebut, TNI menjadi salah satu kunci utama keberhasilan penanganan permasalahan Citarum. TNI sebagai ujung tombak pelaksanaan program bekerja turun langsung ke lapangan dalam menangani masalah di 23 Sektor Citarum.
“Ada TNI dilibatkan yang menjadikan Citarum lebih baik,” ujar Prima. Pendekatan humanis yang dilakukan TNI bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan terutama sungai. (and/adv)