Tersangka menduga korban telah selingkuh dengan pria lain. Tersangka mengaku bertambah naik pitam setelah ajakan hubungan intim ditolak mentah-mentah oleh kekasihnya itu.
Tersangka langsung mencekik korban, dan memukul kepala korban menggunakan batu hingga berulang kali.
Keluarga korban, Rani, menyebutkan dia dan keluarganya sudah mencari korban sejak 10 hari yang lalu. Korban sempat diduga dibawa kabur oleh pacarnya.
Baca Juga:ASN Tendang Motor Milik Perempuan hingga Tersungkur, Endingnya Jadi BeginiLanding Paralayang Rusak, Pengunjung Kecewa
Menurut Rani, MI pamit ke sekolah sejak 1 September lalu dan sejak saat itu tidak pernah lagi kembali ke rumahnya.
MI diduga korban mutilasi di Bantaeng. Pasalnya, saat ditemukan kondisi tubuhnya tidak utuh. Informasi yang dihimpun, bagian kakinya terlepas, sementara kulitnya seperti bekas luka sayat.
Pengakuan A disampaikan Kapolres Bantaeng AKBP Andi Kumara saat merilis kasus pembunuhan siswi SMA dan dugaan mutilasi di Bantaeng.
Tindakan mutilasi di Bantaeng dikatakan Andi Kumara, dilakukan setelah pelaku memastikan korban sudah meninggal.
“Dari keterangan pelaku mengakui memotong kaki korban menggunakan batu setelah korban telah meninggal dunia,” kata Andi Kumara menjelaskan kronologi dugaan korban dimutilasi di Bantaeng, Senin, 12 September 2022.
Ia mengatakan, motif mutilasi di Bantaeng dilatarbelakangi oleh rasa cemburu pelaku kepada korban. Sebab, korban yang menolak diajak mesum pelaku, membenarkan jika memiliki pacar baru. Pelaku dan korban sempat cekcok.
Namun, A mulai kalap mata. Ia mencekik leher korban dari belakang dengan tangan kanannya. Sementara, tangan kiri pelaku menarik tubuh korban ke belakang.
Baca Juga:Perbaikan Jalan di Sumedang Mulai DigeberPramuka Hadapi Tantangan Modernisasi dan Globalisasi
Keterangan awal pelaku di hadapan penyidik Polres Bantaeng, bahwa penyebab mutilasi di Bantaeng itu karena dua motif, yakni sakit hati dan cemburu.
Tidak hanya itu, pelaku mengakui membunuh korban seorang diri. Awalnya, pelaku mengajak korban ke pemandian Eremerasa. Dari situ, korban diajak lagi ke Sungai Biangloe.
Jaraknya sekitar 5 meter dari Permandian Eremerasa. Tujuan pelaku mengajak korban ke Sungai Biangloe untuk memastikan apakah korban memiliki pacar selain dirinya.
Di lokasi itu pula, pelaku mengajak mesum korban, tapi ditolak. Korban juga mengakui memiliki pacar baru hingga terjadi cekcok.