Korban Dugaan Penodongan Meninggal, Sempat Dirawat Intensif Lima Hari

Korban Dugaan Penodongan Meninggal, Sempat Dirawat Intensif Lima Hari
Kedua wanita dugaan penodongan yang melompat dari angkot tiba di IGD RSUD Sumedang. Setelah sempat mendapatkan perawatan intensif keduanya harus menghembuskan napas terakhirnya (KEGGA KEGGYAN/SUMEKS)
0 Komentar

sumedang, KOTA – Sempat dirawat intensif di RSUD Kabupaten Sumedang, Lisna Wati, korban dugaan penodongan akhirnya menghembuskan napas terakhirnya, Senin (26/9) pukul 17.29.

Lisna Wati (25), warga Dusun Cirengganis Desa Haurgombong Kecamatan Pamulihan mengalami penurunan kesadaran.

Hal tersebut diutarakan Humas RSUD Sumedang Rudianto kepada Sumeks, Senin (26/9).

“Ibu Lisnawati menghembuskan nafas terahirnya tadi pada pukul 17.29,” ungkap Rudianto.

Jenazah mendiang Lisna Wati pun langsung dibawa ke rumah duka oleh pihak keluarga.

Baca Juga:Truk Pengangkut Material Harus Tertib, Tidak Mengganggu MasyarakatMusim Hujan, Warga Patut Waspadai Bencana Banjir dan Longsor

“Jenazah langsung dibawa ke rumah duka oleh pihak keluarga pada pukul 19.00,” kata Rudianto.

Sebelumnya, dikabarkan dua orang wanita melompat dari angkot jurusan Cicalengka -Tanjungsari di Jalan raya Bandung Cirebon, tepatnya di depan SMAN 1 Tanjungsari. Mereka ditodong oleh wanita di dalam angkot.

Akibatnya, kedua wanita yang terdiri dari Rika Mulyani dan Lisna Wati mengalami luka yang cukup parah dan harus dilarikan ke RSUD Sumedang. Rika Mulyani meninggal setelah mendapatkan perawatan intensif selama tujuh jam di IGD RSUD Sumedang pada Kamis (22/9).

Sementara itu, sopir angkot Zaenal menjelaskan pelaku dugaan penodongan naik hampir bersamaan dengan korban di area pasar Tanjungsari.

“Di pasar saya dapat penumpang dua orang beserta anak kecil. Dan, satu orang lagi ikut naik, gak lama ada lagi yang naik yakni si pelaku,” jelas Zaenal kepada Sumeks, beberapa waktu lalu.

Zaenal tidak menaruh curiga pada penumpang yang naik hampir bersamaan tersebut.

“Pelaku bawa tas dan keresek, ya saya kira orang biasa saja,” tambahnya.

Baca Juga:Video Seniman Sumedang Jadi Juara di BulgariaUtamakan Keamanan Data, BRI Apresiasi Pengesahan UU Perlindungan Data Pribadi

Zaenal baru menaruh curiga ketika si pelaku mulai menggumam dan berbicara sendiri di angkot yang dikemudikannya.

“Setelah dekat SMK Pasundan pelaku lalu tiba tiba menebas-nebaskan pisau yang dipegangnya. Karena ketakutan, akhirnya yang dua orang loncat dari angkot. Saya sempat panik dan saya langsung berhenti,” jelas Zaenal.

Dua orang korban yang meloncat dari angkot yakni Rika Mulyani (24) dan Lisna Wati (25), warga Haurgombong kecamatan Pamullihan. Mereka harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka yang cukup serius. (kga)

0 Komentar