Penyesalan Hati Terhadap Suatu Dosa

PENYESALAN HATI TERHADAP SUATU DOSA
H. Dede Sulaeman, S.Pd.I (Pengurus JQH NU Sumedang) (ist)
0 Komentar

Memang kata-kata taubat ini sangat simpel, enak di dengar dan mudah diucapkan. Akan tetapi tidaklah semudah itu pada hakikatnya, sebab taubat diperlukan tindakan nyata sebagai realisasinya.

Maka sangat-sangat kurang bijaksana dan ceroboh sekali, manakala seseorang mengaku bertaubat akan tetapi dia masih melakukan dosa itu pula. Dan sangat memalukan sekali, manakala seseorang beristigfar, mohon ampun kepada Allah SWT. akan tetapi hatinya masih berniat ingin mengulangi kembali dosa itu pula.

Hal itu menurut seorang wali bernama Rabi’ah Al Adawiyah disebut taubat orang-orang yang dusta, lagi pula tidak diterima taubatnya. Maka sebagai sifat-sifat mukmin yang taqwa dan bertaubat dengan mohon ampunan kepada Allah adalah apa yang telah digariskan oleh Allah SWT dengan firman-Nya pada Surat Ali Imran ayat 135 dan 136 yang artinya:

Baca Juga:SMPN 2 Tanjungsari Tampil di Webinar Seameo – UnescoPerkimtan Sumedang Survey Keamanan Tanah

”Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka, dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedangkan mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir  sungai- sungai,sedang mereka kekal di dalamnya, dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal”( Ali Imran:135-136).

Di dalam ayat tersebut terkandung suatu pengertian bahwa kita sebagai hamba Allah SWT. apabila kita telah melakukan perbuatan-perbuatan yang melanggar larangan Allah, hendaknya bergegas untuk minta ampun atas segala dosa yang kita perbuat. Sebab, Allah Maha Pengampun atas segala dosa. Untuk itu, kalau kita berbuat kesalahan jangan lantas berkecil hati dan berputus asa dari rahmat dan ampunan Allah sebagaimana Allah SWT.

Dalam surat Az Zumar ayat 53 yang artinya “Katakanlah: wahai hamba-hamba-Ku, yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa akan rahmat Allah, sesungguhnya Allah mengampuni segala dosa. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.( QS.Az Zumar:53).

Jelas bahwasannya Rahmat Allah SWT. amat sangat luas, yang meliputi segala sesuatu. Oleh karena itu, jangan sekali-kali kita mempersempit. Lagi pula Rahmat Allah itu selalu terbuka baik diwaktu siang maupun malam. Artinya, Allah tetap memberi ampunan dari hamba-hamba-Nya yang minta ampunan dan bertaubat. Meski demikian, jangan lantas kita menunda-nunda taubat, sebab setiap yang bernyawa dan hidup ini pada suatu saat akan mengalami akhir dari roda kehidupan yang disebut dengan  mati.

0 Komentar