Penyesalan Hati Terhadap Suatu Dosa

PENYESALAN HATI TERHADAP SUATU DOSA
H. Dede Sulaeman, S.Pd.I (Pengurus JQH NU Sumedang) (ist)
0 Komentar

Datangnya kematian tidak dapat diprediksi secara ilmu kedokteran, sebab yang menentukan mati dan tidak, kapan seseorang akan meninggalkan dunia ini adalah Allah. Oleh karena itu celakalah orang yang menunda untuk bertaubat dengan ucapannya :”Besok aku akan bertaubat”. Seolah-olah ucapan itu ia tau persis bahwa besok hari ia belum mati, padahal sekali lagi tak seorangpun dapat mengerti datangnya mati kecuali Allah SWT.
Tentang ucapan taubat (istigfar) ini.

Nabi kita Muhammad SAW telah memberi contoh dan ini dilaksanakan tiap-tiap hari terus menerus. Seperti sabdanya yang artinya, ”Berbuatlah kamu sekalian kepada Allah, karena sesungguhnya aku (Nabi) selalu bertaubat kepada-Nya tiap hari seratus kali”.(HR.Bukhari dan Muslim)
Demikian, bila Nabi SAW. yang telah dinyatakan maksum yakni terhindar dari dosa saja, masih terus menerus bertaubat kepada Allah SWT setiap hari seratus kali. Sekarang bagaimana dengan kita ini?

Dari itu, marilah berupaya melaksanakan taubat dengan mengucapkan istigfar, memohon ampun kepada Allah SWT lebih banyak lagi dan jangan sekali-kali menunda- nunda taubat. Ingatlah, alangkah kecewanya orang yang kedatangan ajal sedang dia belum bertaubat. Minta ampunan dan menyerah lah kepada sang Penciptan, yaitu Allah SWT. (**)

Baca Juga:SMPN 2 Tanjungsari Tampil di Webinar Seameo – UnescoPerkimtan Sumedang Survey Keamanan Tanah

Oleh H. Dede Sulaeman, S.Pd.I.
(Pengurus JQH NU Sumedang)

Laman:

1 2 3
0 Komentar