Penyesalan Hati Terhadap Suatu Dosa

PENYESALAN HATI TERHADAP SUATU DOSA
H. Dede Sulaeman, S.Pd.I (Pengurus JQH NU Sumedang) (ist)
0 Komentar

sumedang, KOTA – Kita semua tentu menyadari bahwa betapapun giatnya usaha kita di dalam memenuhi amalan-amalan agama, tentu masih terdapat kekurangan dalam diri kita masing-masing.

Dari sekian banyaknya perintah-perintah agama, pasti ada sebagian yang belum kita penuhi, apalagi tentang larangan-larangannya banyak sekali yang kita terjang atau kita lakukan. Oleh karena itu marilah kita memperbaiki kesalahan-kesalahan kita dan kita kejar terus kekurangan- kekurangan yang ada, disamping kita harus bertaubat kepada Allah SWT atas segala dosa dan kesalahan yang pernah kita perbuat. Sebab setiap manusia pasti pernah berbuat salah dan dosa, baik kepada Allah maupun kepada sesamanya.

Rosulullah SAW bersabda yang artinya:” Setiap anak Adam itu bersalah dan sebaik-baik yang bersalah adalah mereka yang meminta ampunan”.(HR.Tirmidzi).

Baca Juga:SMPN 2 Tanjungsari Tampil di Webinar Seameo – UnescoPerkimtan Sumedang Survey Keamanan Tanah

Adapun yang dimaksud taubat di sini adalah taubatan nasuhah atau taubat yang sebenarnya.

Sebagaimana firman Allah SWT. dalam surat At Tahrim ayat 8 yang artinya “ Hai orang- orang yang beriman bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni- murninya”.(QS. At Tahrim:8).

Ayat tersebut memberi pengertian pada kita, bahwa dalam bertaubat harus di dasari dengan keimanan. Jadi, tidak sah taubat seseorang yang tidak beriman (kafir), sebelum dia bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya. Seseorang itu, belum dikatakan bertaubat selagi ia masih melakukan perbuatan-perbuatan maksiat.

Allah SWT Berfirman dalam surat An Nisa ayat 18 yang artinya “Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang diantara mereka, (barulah) ia mengatakan: sesungguhnya saya taubat sekarang. Dan tidak (pula diterima taubat) orang- orang itu telah kami sediakan siksa yang pedih”.( QS.An Nisa’: 18).

Pengertian taubatan nasuha ialah mohon ampun kepada Allah dengan lisan dan penyesalan di dalam hati terhadap sesuatu dosa yang telah dilakukan dengan jalan meninggalkan dosa tersebut disertai niat tidak akan kembali lagi mengulanginya. Jikalau dosa tersebut berhubungan dengan hak asasi manusia, maka wajib minta maaf kepadanya dan mengembalikan harta bendanya yang telah diambil atau minta halalnya.

0 Komentar