sumedangekspres, JAMBI – Seekor ular piton dengan panjang 7 meter makan manusia secara utuh. Tidak terbayangkan, nasib nahas menimpa petani karet bernama Zahra (52).
Zahra sempat dinyatakan hilang selama tiga hari, ternyata dia menjadi korban ular piton makan manusia.
Zahra korban ular piton makan manusia diketahui setelah warga melakukan pencarian. Korban ternyata telah dimakan ular piton alias pythonidae yang panjangnya mencapai tujuh meter.
Baca Juga:Ini Tanda-tanda Diabetes dan Serangan Jantung, Salah Satunya Bisa Lihat dari Kuku KakiSempat Dikepung Aparat, Begini Kronologi Kasus Nikita Mirzani Sampai Ditahan!
Dilansir dari Radar Cirebon, sebelum diketahui jadi korban ular piton makan manusia, perempuan warga RT 04, Dusun Betara 8, Desa Terjun Gajah, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjungjabung Barat, Provinsi Jambi itu dinyatakan hilang oleh keluarga.
“Setelah dilakukan pencarian akhirnya korban ditemukan dari kecurigaan warga pada seekor ular piton yang berada di kebun warga,” demikian dikatakan Kepala Desa Terjun Gajah, Anton, dilansir JPNN.
Anton mengungkapkan, peristiwa ini terjadi pada Jumat (21/10/2022). Kronologi bermula ketika korban pergi ke kebun untuk memotong karet.
Hingga sore hari, korban Zahra tidak kunjung pulang ke rumah. Pihak keluarga pun melaporkan bahwa korban hilang. Kemudian warga melakukan pencarian.
Di tengah pencarian itu lah, warga menemukan ular piton sepanjang tujuh meter dengan kondisi perut yang besar.
“Kami sudah melakukan pencarian dari Minggu malam dan setelah dilanjutkan pencarian pada hari ini, masyarakat melihat dan menemukan ular piton yang besar yang ada di semak perkebunan warga,” ungkap Anton.
Warga yang menemukan ular piton dengan perut besar itu curiga bahwa Zahra dimakan ular tersebut. Kecurigaan itu terbukti.
Baca Juga:NYANTRI, NGAJI, NGABDIAsep Sutisna Jadi Pjs Ketua IKA SMKN 6 Bandung
Setelah dilakukan pengecekan dan memotong ular piton tersebut, ternyata korban berada di dalam perut ular piton itu.
“Setelah kita tangkap memang benar ibu (Zahra) tersebut ada di dalam perut ular dan kemudian dilakukan pembelahan tubuh ular dan mengangkat korban dari dalam perut ular besar itu” kata Anton.
Saat dikeluarkan dari dalam perut ular tersebut kondisi korban dalam keadaan utuh.
“Kemungkinan patah ada dikarenakan di dalam perut ular itu,” kata Anton.
Anton kemudian mengimbau kepada masyarakat sekitar dan warganya untuk berhati-hati saat ke kebun. “Masyarakat yang pergi ke kebun perlu waspada dan harus berhati hati,” kata Anton.