Ajah, Hanya Ditemani Sebatang Tongkat

Ajah, Hanya Ditemani Sebatang Tongkat
Mak Ajah, hanya tinggal seorang diri di rumahnya. Kini, dia hanya ditemani tongkat kayu sebagai pengganti indra penglihatannya (KEGGA KEGGYAN/SUMEKS)
0 Komentar

sumedang, KOTA – Ajah, wanita tua berusia kurang lebih 80 tahun tinggal sendirian di rumah yang hampir roboh. Sudah lima tahun terakhir dirinya tak bisa mellihat.

Kini, wanita tua tersebut hanya ditemani oleh tongkat kayu sebagai pengganti indra penglihatannya.

Ajah, tinggal di Dusun Pamarisen Desa Mekarjaya Kecamatan Sumedang Utara. Meski memiliki tiga orang anak laki-laki, namun sudah 5 tahun tak pernah diperhatikan oleh anak anaknya.

Baca Juga:Mengenang Satu Tahun Meninggalnya Vanessa Angel dan Bibi, Ini Kata Doddy Sudrajat dan H FaisalSumeks Goes to School: Remaja Hebat Sadar Hukum

Dua anaknya tinggal di luar Kabupaten Sumedang, namun salah satunya masih tinggal di Sumedang.

Dia kerap mengalami kesulitan untuk sekedar memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Untuk makan saja, Ajah menunggu dari kerabat yang tinggal di sekitar rumahnya.

Tempat yang ditinggalinya saat ini tak pantas disebut rumah. Bangunan semi permanen yang berukuran 3×3,5 tersebut kondisinya sangat memprihatinkan. Di bangunan tersebut, hanya ada satu ruangan dan satu kamar mandi yang hanya disekat oleh bilik yang telah lapuk.

“Terpaksa dibongkar karena kondisinya sudah bahaya. Setiap hujan, air sudah masuk ke rumah,” ucap kerabatnya yang tinggal tak jauh dari rumahnya Sopian, Kamis (3/11).

Sopian sempat meminta bantuan ke desa setempat. Namun sayang,  perjuangan Sopian tak membuahkan hasil, pihak desa justru terkesan acuh.

“Sejak berganti kepala desa, hingga saat ini, belum pernah menengok kondisi Mak Ajah,” tambah Sopian.

Dikatakan, warga lain mengaku siap untuk memperbaiki rumah yang ditinggali Ajah. Namun, untuk memperbaiki rumah Mak Ajah butuh biaya yang tidak sedikit.

Baca Juga:Gubernur Ridwan Kamil Saksi Peresmian Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung SelatanTertinggi di Indonesia, Realisasi Investasi di Jawa Barat hingga September 2022 Capai Rp128,37 Triliun

“Yang penting biar aman harus pakai baja ringan. Mungkin kalau dihitung-hitung butuh sekitar Rp 15 jutaan,” tukas Sopian. (kga)

0 Komentar