sumedang, CIMALAKA – Bantuan Langsung Tunai Subsidi Bahan Bakar Minyak (BLT BBM) di Desa Galudra diberikan kepada 447 kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Namun, tidak semuanya karena diantaranya ada dua orang yang pindah kemudian dua yang meninggal dunia. Sehingga, total keseluruhan mencapai 443 KPM.
Hal ini disampaikan Kepala Desa Galudra Kecamatan Cimalaka Sumpena BA kepada Sumeks di kantornya, Selasa (8/11).
“Sementara untuk Bantuan Tunai Langsung dari Dana Desa (BLT DD) tidak ada perubahan sampai dengan bulan Desember tahun2022, karena target yang 40 persen itu untuk satu tahun sampai bulan Desember. Jadi kami memberikannya dengan tidak merubah kuota jumlah orang-orang penerimanya atau warga penerima manfaatnya. Jadi terus berlangsung selama satu tahun,” katanya.
Baca Juga:Tim Pengabdian Fakultas Ilmu Pendidkan UPI Gelar Pelatihan dan Penulisan Artikel PTK Melalui Strategi 4 CSSarang Tawon Jenis Vespa Dievakuasi
Kata dia, hingga saat ini pihaknya sudah menyalurkanya sampai bulan 9. “Kini, tnggal menunggu satu tahap lagi tahap ketiga yang nanti BLT DD kita berikan pada orang yang sama,” katanya.
Terkait harapan kedepan dengan BLT DD ini, Sumpena BA menuturkan, bahwa sudah ada informasi untuk program masih tetap ada. Namun, jumlah persentasinya berkurang maksimal 25Â perswn.
“Saya harapkan untuk program BLT DD ini, mudah-mudahan untuk tahun ini yang terakhir. Karena bagaimanapun juga kita menghendaki agar masyarakat itu mau berusaha. Jadi tidak dinina bobokan dengan adanya bantuan BLT DD,” tandasnya.
Dia menjelaskan kalau perlu pemerintah merubahnya jangan sampai diberikan ikannya, lebih baik diberikan pancing yang melalui program-program yang dimasukkan ke dalam Dana Desa. Seperti program Padat karya ataupun jenis permodalan yang diberikan kepada UMKM. Itu yang yang lebih bermanfaat.
“Utamanya, khusus pada program padat karya. Sehingga, masyarakat begitu menerima uang itu bukan hanya menerima uang cuma-cuma, jadi ada hak dan kewajiban bagi mereka sebagai masyarakat biar seimbang,” sambungnya.
Sumpena BA mengatakan, kalau pemerintah terus memberikan bantuan dalam bentuk BLT DD seperti sekarang ini, nanti lama-kelamaan khawatir masyarakat menjadi manja.
“Jadi lebih baik kita berikan pancingnya daripada kita berikan ikanya. Mereka akan berusaha untuk mendapatkan hasilnya, dari hasil mengolah permodalan yang diberikan kepada mereka. Seperti program pendidikan pelatihan bengkel, service elektronik, pembuatan kue – kue jajanan ataupun pelatihan pengembangan pertanian, pertenakan dan perikanan,” jelasnya.