sumedangekspres – Doa Berziarah ke makam sesepuh atau keluarga kita biasanya merupakan cara untuk mendoakan ahli kubur.
Ada beberapa doa dalam berziarah ke makam dengan tatacara nya, sebagai berikut :
1). Suci kan diri dengan berwudhu
Mensucikan diri dengan berwudhu perlu kita lakukan karena, ketika kita akan berziarah dan mendoakan dengan membaca Al-Qur’an harus dalam keadaan bersih atau suci.
2). Datang dengan mengucapkan salam
Baca Juga:Cincin Api Sumber Indonesia Sering Dilanda Gempa?Wisata Ziarah Kabupaten Sumedang
Dilansir dari suara.com sebelum memasuki area makam, Kita dapat mengambil air wudhu dan dilanjutkan dengan mengucapkan salam serta doa sebagai berikut.
“Assalamu’alaikum ahlad-diyaar minal mu’miniina wal muslimiin. yarhamulloohul mustaqdimiina minnaa wal musta’khiriin. wa inna insyaa alloohu bikum la-laahiquun. wa as alullooha lanaa walakumul ‘aafiyah”
Artinya: “Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai penghuni kubur, dari (golongan) orang-orang beriman dan orang-orang Islam, semoga Allah merahmati orang-orang yang mendahului kami dan orang-orang yang datang belakangan. Kami insya Allah akan menyusul kalian, saya meminta keselamatan untuk kami dan kalian”.
3). Mengucapkan Istigfar
Setelah melakukan cara 1, dan 2 maka bacalah doa istigfar sebagai berikut.
“Astaghfirullah Hal Adzim Alladzi La ilaha Illa Huwal Hayyul Qoyyumu Wa atubu Ilaihi.”
Artinya: “Aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya.”
4). Membaca Tawasul Lengkap dan Yasin
Membaca surah pendek bisa di awali dengan tawasul dan kemudian membaca surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas, Ayat Kursi dan langsung ke Suah Yasin.
5). Membaca Doa Ziarah Kubur
Doa membaca ziarah kubur memang bermacam doanya tapi bisa menggunakan dengan doa sebagai berikut.
Baca Juga:Lirik Lagu Ada Di mana mana – Selfi Yamma : Kau Membuatku Gelisah Tak MenentuLirik dan Chord Lagu Ada Di mana mana – Selfi Yamma : Kau Membuatku Gelisah Tak Menentu
“Allahummaghfìrlahu war hamhu wa ‘aafìhìì wa’fu anhu, wa akrìm nuzuulahu wawassì’ madholahu, waghsìlhu bìl maa’ì watssaljì walbaradì, wa naqqìhì, mìnaddzzunubì wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu mìnad danasì.
Wabdìlhu daaran khaìran mìn daarìhì wa zaujan khaìran mìn zaujìhì. Wa adkhìlhul jannata wa aìdzhu mìn adzabìl qabrì wa mìn adzabìnnaarì wafsah lahu fì qabrìhì wa nawwìr lahu fìhì.”