Selain itu, kapasitas perahu yang mengangkut warga untuk berbelanja atau keperluan lainnya sangat terbatas. Warga harus antri untuk menyeberang ke wilayah Desa Tanjung.
“Perahu yang dipakai kini hanya ada empat unit, sangat terbatas. Warga pun harus antri untuk menyeberang,” paparnya.
Lili mengatakan mega proyek Bendungan Sadawarna ini lokasinya memang di Kabupaten Subang. Tapi, desanya pun ikut terdampak dengan adanya bendungan tersebut.
Baca Juga:Bendungan Sadawarna Digenang, Warga Buat Jalan Surian-NanjungwangiGenangan Air Tidak Terprediksi
Lili menyebutkan, selain Desa Suriamedal, dua desa lainnya yakni Desa Surian, dan Desa Tanjung juga terdampak adanya proyek Bendungan Sadawarna ini.
Lili juga berharap, jalan lingkar antara Sarwiru Desa Suriamedal dengan Songgom Desa Tanjung segara rampung. Karena tinggal pembuatan jembatan saja yang belum dikerjakan.
“Hingga, dengan rampungnya jembatan tersebut, kegiatan warga tidak terganggu,” jelasnya. (atp)