Penggenangan Bendungan Sadawarna, Lumpuhkan Perekonomian Warga

Penggenangan Bendungan Sadawarna, Lumpuhkan Perekonomian Warga
Penggenangan Bendungan Sadawarna, Lumpuhkan Perekonomian Warga (ATEP BIMO ARIO S/SUMEKS)
0 Komentar

sumedang, SURIAN – Paska penggenangan Bendungan Sadawarna pada tanggal 1 Desember 2022, sempat melumpuhkan perekonomian warga Kecamatan Surian. Terutama di dua desa, yaitu Desa Suriamedal dan Desa Surian.

Warga terisolir karena penggenangan Bendungan Sadawarna menutup jalan kabupaten di wilayah Desa Suriamedal menuju Desa Tanjung. Sementara itu, akses menuju Buahdua dan Tanjungkerta/Sumedang Kota jalan tertutup oleh longsor di Blok Haurpapak Desa Surian.

“Mungkin selama kurang lebih dua hari paska penggenangan kami sempat terisolir. Untuk membeli gas elpiji, bensin ataupun rokok sangat sulit. Kami berbelanja gas ke Kojengkang meski harus dengan hati-hati,” ujar seorang warga setempat Ade kepada Sumeks, Senin (5/12).

Baca Juga:Bendungan Sadawarna Digenang, Warga Buat Jalan Surian-NanjungwangiGenangan Air Tidak Terprediksi

Dikatakan, biasanya warga berbelanja ke wilayah Kabupaten Subang karena dekat. Namun karena akses utama terendam mereka para pemilik warung mengurungkan niatnya.

“Mereka terkendala akses, selain itu biasanya hanya bisa berbelanja dalam jumlah kecil. Karena, harus menyeberang menggunakan perahu yang terbatas kapasitas penumpangnya,” jelasnya.

Disamping itu, apabila berbelanja ke wilayah Tanjungmedar, selain akses tertutup longsor di Blok Haurpapak, jalan juga mengalami kerusakan di beberapa titik. “Sehingga, warga enggan berbelanja keperluan warungnya,” tukasnya.

Namun, lanjut dia, kini para pemilik warung di Surian sudah mulai berbelanja keluar. Karena kemungkinan mereka berpikir untuk keperluan warga meski harus berbelanja cukup jauh.

“Resikonya, harga penjualan barang pun cukup tinggi. Bahkan, bisa mencapai dua kali lipat,” jelasnya.

Senada, Kepala Desa Suriamedal Lili Saripudin mengakui, paska penggenangan Bendungan Sadawarna yang mengakibatkan terendamnya jalan kabupaten menyebabkan aktifitas ekonomi warga lumpuh.

Kini, kata dia, aktifitas ekonomi warga hanya menyisakan sekitar 10 persen. Baik itu warga yang berbelanja keluar untuk warung ataupun para bandar yang berbelanja hasil bumi ke Surian.

Baca Juga:Jalan Amblas Masih Alami Pergerakan83 Persen Hewan Ternak Sembuh, Sanitasi & Disinfektan Kunci Penanganan PMK

“Ya, hanya menyisakan aktifitas ekonomi sekitar 10 persen. Warga yang berbelanja keluar ataupun para bandar yang mencari hasil bumi ke Surian sangat sedikit. Warga yang berbelanja keluar pun memaksakan karena banyaknya keperluan warga yang harus terpenuhi,” jelasnya.

 

0 Komentar