sumedangekspres-Cara tidak mabuk perjalanan saat liburan, apalagi sebentar lagi liburan tapi jika perjalanan jauh masih mabuk perjalanan, mungkin sebagian orang masih suka mengalami mabuk perjalanan, ataupun ada yang tidak pernah mabuk perjalanan kalian harus bersyukur, mengalami mabuk perjalanan sangat melelahkan apalagi jika perjalanannya jauh akan sangat terasa melelahkan sekali. Mabuk perjalanan adalah kondisi ketika otak tidak dapat memahami sinyal gerakan yang dikirim oleh mata, telinga, dan tubuh saat sedang di perjalanan. Kondisi ini membuat penderitanya mengalami pusing dan mual di dalam kendaraan yang bergerak.
Jika kalian pergi menggunakan kendaraan mobil, bus kereta api, kapal laut, atau pesawat terbang. Menurut penelitian di beberapa negara, setidaknya 46% responden pernah mengalami mabuk perjalanan, terutama saat berkendara dengan mobil. Sebenarnya, mabuk perjalanan tidak berbahaya namun sangat menghambat berbagai aktivitas perjalanan kalian.
Cara tidak mabuk perjalanan saat liburan apalagi penyebab mabuk perjalanan juga beragam seperti saat di dalam kendaraan, mata seakan melihat pepohonan bergerak sedangkan otot dan sendi merasa bahwa tubuh diam tidak bergerak. Kondisi di atas membuat otak tidak dapat memproses informasi apakah tubuh diam atau bergerak. Hal ini lah yang menyebabkan seseorang mengalami keluhan mabuk perjalanan.
Baca Juga:Lirik Lagu pada Film ArgantaraPemeran Zahra di Film Qorin
Sebenarnya mabuk perjalanan memiliki gejala umum tanpa disadari. Awalnya, gejala yang muncul mungkin ringan, tetapi kemudian berkembang menjadi lebih parah. Beberapa gejala yang dialami sebelum mabuk perjalanan diantaranya seperti nyeri perut, pusing, sakit kepala, keringat dingin, sulit konsentrasi, afas cepat atau terengah-engah, gelisah, produksi air liur meningkat, mual dan muntah
Sebenarnya ada beberapa pencegahan yang bisa dilakukan sebelum merasakan mabuk perjalanan diantaranya:
- Menghirup aroma yang berasal dari beberapa bahan alami, seperti daun mint, jahe, atau lavender
- Mengisap permen rasa mint atau jahe
- Membatasi asupan makanan berat, berminyak, pedas, dan asam sebelum bepergian
- Mengonsumsi makanan ringan selama dalam perjalanan
- Tidak merokok dan hindari mengonsumsi minuman beralkohol
- Memilih tempat duduk yang membuat mata lebih leluasa saat di dalam kendaraan, misalnya di dekat kaca atau di samping sopir
- Tidak membaca buku atau memainkan handphone saat kendaraan sedang melaju
- Berbaring dan memejamkan mata ketika gejala mulai timbul, sampai gejala tersebut mereda
- Memilih tempat duduk di bagian depan atau tengah kapal, jika sedang naik kapal laut