sumedang, KOTA – Pemantau Lembaga Studi Visi Nusantara Kab. Sumedang Rafly Muhammad Pasha mengapresiasi langkah transparan yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sumedang dalam mengumumkan hasil CAT.
“Untuk membentuk penyelenggara yang berintegritas, maka sejak penyeleksiannya harus dimulai dengan cara-cara yang transparan.” ungkap Pasha.
Pasha mengingatkan agar publik juga diikut sertakan, dalam memastikan anggota PPK adalah orang-orang yang memiliki integritas dan independensi.
Baca Juga:Pembangunan TPSS Jadi Prioritas, Rencana Awal Kios dan KantorApdesi Sumedang Harus Tingkatkan Taraf Hidup Masyarakat
Dalam juknis diatur, KPU menerima masukan dan tanggapan masyarakat sejak pengumuman hasil penelitian administrasi sampai dengan berakhirnya pengumuman hasil seleksi tertulis.
“Dalam waktu yang sempit ini keprofesionalan KPU diuji, karena masukan yang datang harus direspon dengan cepat. Namun di sisi lain juga harus dikaji dan dibuktikan dengan tepat. Saya berharap penyelenggara harus benar-benar clear, mengingat pemilu di 2024 sangat kompleks. Jangan sampai pemilu nanti disusupi pihak-pihak yang mungkin malah mencederai demokrasi,” tegas Pasha.
Aktivis demokrasi milenial ini juga akan mengawal dan memastikan nantinya yang lolos memang harus mempunyai integritas dan kredibelitas sampai tahap wawancara selesai dan dinyatakan lulus sebagai anggota PPK.
Pasha menjelaskan, LS Vinus Kab. Sumedang berharap KPU Sumedang bisa mencapai minimal 30% keterwakilan perempuan di jajaran adhoc.
“Pemilu yang inklusif dapat diukur dari hadirnya kelompok marjinal misalnya saja kaum perempuan.” ucap Pasha.
Pasha mengingatkan, KPU dan Bawaslu tidak sendirian, para pemantau pemilu adalah gerakan sipil yang telah lama mencurahkan energi untuk demokrasi yang lebih baik.
“Pemantau LS Vinus Kabupaten sumedang bersama kawan-kawan pegiat pemilu di Sumedang akan berkoalisi guna menciptakan perisai demokrasi.” pungkas Pasha. (rls)