sumedang, DARMARAJA – Kaulinan atau permainan tradisional lebih mendidik anak-anak untuk belajar ulet, rajin dan kerja keras. Pada dasarnya, saat memperhatikan beberapa jenis permainan anak-anak masa dulu, lebih banyak mendidik untuk kerjasama dan bekerja keras.
Salah satu contoh permainan bola kasti itu mendidik anak-anak untuk kerja tim, dan saling mendukung satu sama lain agar bisa memenangkan permainan. Lalu, permainan bola beklen yang biasa dimainkan anak perempuan juga mengajarkan anak untuk fokus dan berkonsentrasi memainkan bola.
“Kalau kita maknai, permainan tradisional itu punya arti untuk mendidik mental anak-anak. Sayangnya saat ini mungkin beberapa perminan itu sudah tidak dikenali lagi oleh anak-anak pada masa sekarang,” kata salah satu masyarakat adat di Kecamatan Darmaraja Ajat, belum lama ini.
Baca Juga:Permintaan Domba Jantan Minim, Harga Pasaran AnjlokFakultas Peternakan dan Perikanan Universitas Tadulako Palu Kunjungi Fapet Unpad
Terkikis tekhnologi, budaya tradisional terancam punah. Sudah sangat nampak adanya budaya-budaya tradisonal yang sudah langka ditampilkan atau bahkan mungkin hilang.
Dari hal kecil saja, kaulinan barudak (permainan anak-anak) tradisional saat ini sudah tidak lagi dipakai oleh mereka. Sebab, anak-anak sudah terkontaminasi oleh permainan yang menggunakan tekhnologi canggih seperti smartphone.
Dia menilai, kondisi perkembangan jaman seharusnya bisa dimanfaatkan untuk memudahkan komunikasi dan aktivitas atau kegiatan usaha/bisnis.
Namun, dengan terlenanya masyarakat sekarang terutama kaum milenial oleh kemudahan tekhnologi, berdampak kurang baik bagi kesehatan, jiwa sosial dan komunikasi anak satu sama lainnya.
“Kalau kita perhatikan, anak-anak sekarang lebih tertarik dengan bermain game online yang ada pada smartphonenya daripada harus bermain egrang atau permainan sejenisnya yang bisa melatih fisik anak,” kata dia.
Padahal, permainan tradisional lebih membantu tumbuh kembang anak dengan sehat. Sebab, permainan tradisional hampir semua melakukan gerakan.
“Anak-anak dulu biasanya mainannya yang melatih fisik mereka seperti,kucing-kucingan dan main karet,” jelasnya.
Baca Juga:Nostalgia Lagu Enno Lerian Du di damBansos Kemensos Desember 2022, Sudah Ambil Uangnya?
Dia berharap, ada upaya pihak terkait untuk mengagendakan kegiatan festival kaulinan barudak tradisional dengan menampilkan segala permainan tradisonal yang saat ini sudah langka digunakan. Bahkan, mungkin sebagian anak tidak mengenal jenis-jenis permainan tradisional. (eri)