sumedang, CIMANGGUNG – Enam hari pasca terjadinya banjir bandang di Dusun Cisurupan Desa Sawahdadap Kecamatan Cimanggung, penanganan difokuskan pada pembersihan material yang terbawa banjir bandang.
Material yang terbawa banjir bandang kebanyakan kayu dan bebatuan besar dari Gunung Geulis.
Adanya material bebatuan mengakibatkan sulitnya proses evakuasi material yang terbawa banjir bandang.
Baca Juga:Kecewa Tak Lolos Tes, Ketua KPU Sebut Hal WajarBanjir Ujungjaya, Warga Saling Bantu Evakusi
Sekretaris Daerah Herman Suryatman mengatakan, dua alat berat diterjunkan untuk melakukan evakuasi.
“Dua excavator dan empat truk saat ini diterjunkan untuk mengangkut material,” ucap Herman.
Dikatakan, banyaknya batuan berukuran besar menyulitkan proses evakuasi. Sementara, jalur yang kecil dan tidak bisa dimasuki oleh excavator.
“Jalannya mengecil di atas jadi susah dilalui oleh alat berat. Bebatuan besar yang ada di aliran sungai juga sulit dihancurkan, kayu-kayu keras akan kita potong dengan senso lalu diangkut oleh excavator,” jelas Herman.
Rencananya, Pemerintah Daerah akan mencari struktur untuk menghancurkan batuan-batuan besar agar aliran sungai tersebut bisa kembali seperti semula.
Normalisasi sungai pun akan dilakukan karena dinilai banyak saluran yang mengecil.
“Kita lihat di bawah, bottle nek itu karena ada kayu sampah dan juga ada bangunan yang menjorok ke sungai. Tentu kita akan tangani secara bertahap,” ucap Herman
Baca Juga:Sembilan Desa Terdampak Banjir Ujungjaya, Identifikasi Penyebab Banjir DilakukanAlih Fungsi Lahan, Penyebab Banjir Bandang di Sawahdadap
Menurutnya, bangunan yang menjorok ke dalam badan sungai akan ditindak jika terbukti menyalahi aturan.
Para korban terdampak pun masih bertahan di tempat pengungsian sebanyak 125 KK atau dan 400 lebih jiwa diungsikan ke tiga lokasi yang telah disediakan. Dari ratusan rumah terdampak, sebanyak tujuh rumah rusak berat bahkan ambruk. (kga)