Banjir Ujungjaya, Warga Saling Bantu Evakusi

Banjir Ujungjaya, Warga Saling Bantu Evakusi
Banjir Ujungjaya, Warga Saling Bantu Evakusi (KEGGA KEGGYAN/SUMEKS)
0 Komentar

sumedang, UJUNGJAYA –  Saat banjir warga Dusun Leuwi Awi Desa/Kecamatan Ujungjaya saling bantu evakuasi warga lainnya meski tidak memiliki kemampuan khusus.

Ketinggian banjir hingga leher orang dewasa di Dusun Leuwi Awi membuat kepanikan sejumlah warga.

Banjir tersebut diakibatkanaliran Sungai Cipelang dan adanya tanggul yang jebol.

“Air naiknya sedikit-sedikit, awalnya dari semata kaki ke lutut paha baru paling tinggi sampai seleher orang dewasa,” jelas warga setempat Dede kepada Sumeks, Kamis (22/12).

Baca Juga:Sembilan Desa Terdampak Banjir Ujungjaya, Identifikasi Penyebab Banjir DilakukanAlih Fungsi Lahan, Penyebab Banjir Bandang di Sawahdadap

Bahkan, jembatan Leuwi Awi hingga tergenang kurang lebih setinggi 30 cm. Dengan kondisi bangunan yang berada di bawah jalan membuat aliran sungai sangat mudah untuk masuk ke dalam rumah warga

“Jembatan itu hilang terendam air. Sisa air yang ada di jalan tuh limpas ke pemukiman warga,” tambah Dede

Pemukiman warga yang dikepung oleh air yang berasal dari Sungai Cipelang mengharuskan warga untuk saling membantu dan tolong menolong.

Tersebar juga video Kepala Desa Ujungjaya yang menyelamatkan seorang bayi yang dimasukkan ke dalam jolang.

Selain itu, seorang ibu yang tidak bisa berjalan harus diselamatkan oleh warga lainnya lantaran sang ibu tak bisa mengevakuasi dirinya sendiri.

“Pa Kuwu, warga, Kapolsek semua saling bantu di sini untuk saling menyelamatkan tetangga-tetangga kita,” jelas Dede.

Kejadian ini bukan yang pertama, tahun 2021 pernah terjadi banjir yang hampir serupa karena jebolnya Bendungan Cariang.

Baca Juga:SPBE Hadir untuk Permudah Urusan MasyarakatPemotor Tewas Terseret Arus, Nekat Terobos Banjir

“Tahun 2021 bulan 2 tanggal 6, Bendungan Cariang jebol. Itu juga mengakibatkan sejumlah warga di sini panik lantaran airnya yang begitu besar hingga membanjiri pemukiman warga,” jelas Dede

Dede yang telah tinggal di daerah Leuwi Awi sejak tahun 1988 menjelaskan, sebelumnya jarang terjadi banjir karena Sungai Cipelang merupakan sungai yang dalam dan jauh dari pemukiman. Namun, semenjak tahun 2000-an sungai Cipelang sudah mengalami sedimentasi atau pendangkalan yang mengakibatkan airnya sering limpas ke pemukiman warga.

“Ya kalau dihitung paling parah pada saat Bendungan Cariang jebol,” tegas Dede.

Warga lainnya, Enih menjelaskan banjir selalu menghantui warga di sekitaran Lewi Awi.

0 Komentar