sumedang, TANJUNGKERTA – Peringatan Haul tidak semata-mata hanya pelaksanaan seremonial saja, tapi ada hikmah yang dapat diambil sebagai pelajaran atau nilai lebih dari apa yang dilaksanakan.
Hal tersebut disampaikan Pimpinan Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyyah Sumedang KH Sa’dulloh dalam peringatan Haul ke-13 Al-Maghfurlah KH. Nawawi Abbas pendiri Pondok Pesantren Al-Hidayah Kihiyang Binong Subang, Minggu (25/12).
Menurutnya, dari peringatan Haul, hikmah yang dapat diambil diantaranya pertama, dalam rangka lil Istighfar yang.
Baca Juga:Perpanjangan SIM di MPP, Memudahkan MasyarakatPara Kades dan Lurah Dibagi Motor Inventaris
“Artinya, memohon ampunan kepada Allah SWT dengan berdoa agar yang diperingati haulnya diberikan ampunan atas segala perbuatan selama di dunia. Serta berdoa untuk diri sendiri agar senantiasa mendapat rahmat Allah SWT,” jelas KH Sa’dulloh.
“Dalam acara haul ini semua berdoa bersama supaya Mama Kiai Nawawi, guru kita semua, yang kita peringati haulnya setiap tahun mendapatkan ampunan serta rahmat Allah swt dan ditempatkan di surganya Allah SWT,” imbuh Sa’dulloh.
Kemudian, kata dia, kedua yaitu dalam rangka lil istidzkar. Yaitu, mengingat kembali kebaikan-kebaikan yang pernah dilakukan oleh yang diperingati haulnya.
“Jasa Mama Kiai Nawawi sangat besar bagi masyarakat Kihiyang. Terutama, dalam hal keagamaan. Mama Kiai telah menyebarkan ilmu kepada masyarakat Kihiyang hingga mendirikan Pondok Pesantren Al-Hidayah,” lanjut Sa’dulloh.
Ketiga yaitu dalam rangka lil istijma’. Harapannya dapat berkumpul dengan orang-orang sholeh di yaumul akhir kelak.
“Melalui peringatan haul ini kita berharap suatu saat nanti dapat berkumpul kembali bersama guru kita yakni Mama Kiai Nawawi,” tuturnya.
Dijelaskan, peringatan haul juga dimaknai sebagai ajang silaturahmi masyarakat, khususnya masyarakat desa Kihiyang. “Karena dengan merawat tali silaturahmi dapat memudahkan diturunkannya rahmat Allah SWT,” tutup Sa’dulloh. (rls)