Sumedangekspres – Borderline personality disorder BPD atau gangguan kepribadian ambang yaitu sebuah masalah kesehatan mental yang memengaruhi cara berpikir seseorang mengenai dirinya sendiri dan orang lain. Akibatnya, pikiran yang mengganggu ini dapat mengganggu kehidupan sehari-hari pengidapnya.
Seseorang yang mengalami gangguan BPD biasanya cenderung akan kesulitan untuk membangun hubungan dengan oranglain, kesulitan untuk mengendalikan emosi suasana hati hingga munculnya perilaku impulsif.
Penyebab Borderline Personality DisorderÂ
Penyebab munculnya gangguan pada penderita Borderline personality disorder, sampai saat ini belum diketahui secara pasti. Akan tetapi para ahli psikologi menyebutkan bahwasanya ada beberapa hal pemicu yang dapat mengakibatkan terjadinya seseorang mengalami ini.
Baca Juga:Kenali BPD (Borderline Personality Disorder) Gangguan Mental Yang Dialami Oleh Ariel TatumDownload Higgs Domino RP APK Versi Lama v1.54 Free Chip Coin
Seperti faktor genetik atau keturunanan, dimana ayah atau ibu dari seseorang yang mengalami ini, orangtuanya mengalami hal serupa.
Kemudian mengalami pelecahan seksual atau trauma hingga perubahan pada otak.
Gejala BPD (Borderline Persoality Disorder)
Gangguan Kepribadian ambang rentan terjadi ketika seseorang berada di fase akhir mas remaja atau fase transisi menuju fase dewasa. Mengalami peristiwa yang buruk hingga pengalaman yang menganggu akan mengakibatkan stress hingga perubahan suasana ekstrim yang sangat ekstrim dalam waktu yang cukup lama.
Akan tetapi seiring berjelannya waktu gejala tersebut akan berkurang bahkan bisa hilang. BPD juga sering disebut-sebut sebagai Bipolar karena bentuknya yang sangat mirip.
Dilansir dari halodoc.com berikut ini gejala-gejala dari seseorang mengalami BPD.
- Perubahan suasana hati secara intens. Individu yang mengidap BPD dapat mengalami perubahan suasana hati secara mendadak terhadap diri sendiri maupun orang lain. Emosinya bisa irasional, seperti kemarahan, ketakutan, kecemasan, kebencian, dan kesedihan yang tidak terkendali. Pengidapnya mungkin bisa sampai marah atau menyerang orang lain dan kesulitan untuk menenangkan dirinya sendiri.
- Takut ditinggalkan. Perasaan ini sangat umum dialami oleh pengidap BPD. Mereka bisa tidak nyaman dengan kesendirian dan takut ditolak sampai ditinggalkan oleh orang lain. Dalam kasus yang ekstrem, pengidapnya bisa nekat untuk melacak keberadaan orang yang mereka cintai atau mencegah orang tersebut pergi.
- Kesulitan mempertahankan hubungan. Sebagian besar pengidap BPD kesulitan untuk mempertahankan hubungannya. Persahabatan, pernikahan, dan hubungan mereka dengan anggota keluarga seringkali kacau dan tidak stabil.
- Perilaku impulsif dan berbahaya. Pengidap BPD juga kerap impulsif dan melakukan perilaku-perilaku berbahaya, seperti mengemudi sembrono, berkelahi, berjudi, penyalahgunaan zat, dan aktivitas seksual yang tidak aman. Perilaku ini bisa sulit atau tidak mungkin dikendalikan.
- Menyakiti diri sendiri. Salah satu perilaku berbahaya lainnya yang bisa dilakukan pengidap BPD adalah menyakiti diri sendiri. Mereka bisa nekat memotong, membakar atau melukai diri sendiri sampai memiliki pikiran untuk bunuh diri.
- Depresi. Banyak orang dengan BPD sering merasa sedih, bosan, tidak terpenuhi atau “kosong.” Perasaan tidak berharga dan membenci diri sendiri juga umum terjadi.
- Paranoia. Orang-orang yang mengidap BPD sering merasa khawatir terhadap pemikiran orang lain. Mereka takut bahwa orang-orang tidak menyukai dirinya atau tidak ingin menghabiskan waktu bersama dirinya.