sumedang, KOTA – Perjalanan Pemda Sumedang di tiga tahun terakhir memang tidaklah mudah. Berawal dari nilai SAKIP terendah di Jawa Barat dan angka stunting tertinggi nasional. Untuk mengejar ketertinggalan tersebut dan membawa perubahan pada Pemerintahan, Kabupaten Sumedang di bawah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati melakukan konsolidasi birokrasi, mobilisasi dan orkestrasi.
Hal tersebut diungkapkan Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir saat menerima rombongan studi tiru dari Pemerintah Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Boyolali di Gedung Negara, Rabu (25/1)
“Kami melakukan reformasi birokrasi dengan delapan areanya dan bagaimana pemimpin harus menjadi panutan, kemudian mengubah budaya manual ke digital, dan mengubah zona nyaman ke zona kompetitif,” ungkapnya.
Baca Juga:Panggung Krapyak Peninggalan Sejarah Kesultanan Mataram YogyakartaWaspadai Kejadian Buruk Menimpa Warga
Bupati juga menyebutkan, Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) menjadi instrumen yang meliputi ‘device’-nya kemudian ‘networking’-nya dan juga aplikasinya.
“Karena dengan SPBE, kita akan cepat, mudah dan akurat memperoleh data. Pada akhirnya dengan data tersebut, kita bisa melakukan proses pengambilan keputusan secara cepat dan lebih baik,” ucap Bupati.
Bupati menyebutkan SPBE Kabupaten Sumedang saat ini adalah 3,84 dan tertinggi nasional.
“Jadi data yang baik akan menghasilkan keputusan yang baik dan hasil yang baik. Kami juga punya platform digital yang bernama Indonesia Services Living Lab yang terintegrasi dengan Kemenpan RB,” terangnya.
Lebih dari itu, lanjut Bupati, SPBE merupakan alat untuk meingkatkan tata kelola pemerintahan.
“SPBE tidak hanya teknologi, tapi berkaitan dengan ‘people’ dan proses yang harus kita lakukan,” ujarnya.
Sementara itu, Pj Walikota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah menilai Kabupaten Sumedang sudah sangat detail terkait dengan penerapan SPBE.
Baca Juga:Polri Luncurkan Aplikasi ‘Super App Presisi Polri’Ini Peran Ahli Kimia dalam Pengembangan Produk IoT
“Kabupaten Sumedang sangat luar biasa dan detail. Sebelumnya saya sudah sempat mempelajari (tentang SPBE Sumedang), tapi rupanya lebih detail dari yang saya bayangkan,” ungkapnya.
Ia juga menyebutkan, Pemkot Tasikmalaya akan mengadopsi aplikasi yang ada di Kabupaten Sumedang.
“Sesuai dengan Intruksi Presiden bahwa semua Kepala Daerah di Indonesia harus belajar ke Sumedang. Saya kira ini hal baik yang perlu kita tiru. Karena guru yang baik (akan senang) ketika muridnya lebih berhasil. Jadi kalau seandainya Kota Tasik nanti berhasil, itu adalah bentuk dari keberhasilan Kabupaten Sumedang,” kata Cheka. (adv)