sumedang, JATINANGOR – Guru Besar Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Atiek Rostika Noviyanti, mengatakan, beragam perangkat pintar Internet of Things (IoT) tidak lepas dari peran material pendukungnya.
Hal ini memerlukan peran ahli kimia dalam mengembangkan material yang dibutuhkan untuk mendukung kinerja perangkat pintar.
“Di balik perangkat itu ada material canggih dan unik yang bisa menjadi sensing, memberikan informasi kepada user setelah data itu diolah,” kata Prof. Atiek dalam diskusi Satu Jam Berbincang Ilmu “Material Futuristik untuk Menyokong Infrastruktur IoT” yang digelar Dewan Profesor Unpad secara virtual, baru-baru ini.
Baca Juga:Perketat Keamanan Dengan SiskamlingWabup Sumedang: Agama dan Moral Pondasi Generasi Muda
Guru Besar Departemen Kimia tersebut mengungkapkan, berbagai hal yang ada di alam sekitar maupun tubuh manusia bisa dikembangkan menjadi sumber energi.
Ia mencontohkan, keringat manusia ternyata mengandung berbagai material yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi, mulai dari alat pendeteksi kesehatan hingga menjadi baterai.
“Jika ide tersebut mampu ditangkap dan dikembangkan menjadi perangkat sederhana, maka sesuatu yang ada dalam tubuh kita itu tidak akan terbuang begitu saja,” imbuhnya.
Contoh lainnya adalah pemanfaatan limbah cangkang telur. Menurut Prof. Atiek, limbah cangkang telur memiliki kandungan kalsium sangat tinggi dan bisa menjadi sumber untuk menyintesis hydroxyapatite (HAp).
Material yang menjadi kajian dari Prof. Atiek ini berperan untuk memproduksi dental material.
Bagi seorang ahli kimia, struktur yang terbuka dalam HAp sangat memungkinkan dimodifikasi lagi.
Modifikasi struktur akan memperluas aplikasinya tidak lagi hanya untuk pengembangan produk dental material saja.
“Bahkan bisa menjadi sel elektrolit dalam bahan bakar,” terangnya.
Baca Juga:Catatkan Kinerja Impresif, Kepemimpinan Direktur Utama BRI Mendapat ApresiasiDownload Sigma Battle Royale Apk Asli Mirip FF Studimsam 2023
Karena itu, ahli kimia, khususnya pada bidang rekayasa material, berperan dalam melakukan pengembangan, memodifikasi, hingga mendesain suatu material.
Proses ini akan menghasilkan sifat material yang lebih unik, sehingga bisa digunakan untuk pengembangan perangkat pintar yang lebih mudah digunakan dan mampu mengontrol apa yang diinginkan pengguna.
Melalui kolaborasi disiplin ilmu lainnya, kata Prof. Atiek, material ini kemudian bisa menjadi perangkat yang bisa membantu sekaligus memberikan banyak informasi kepada penggunanya dengan tingkat akurasi yang baik.*