Sejarah Kerajaan Padjadjaran

Sejarah Kerajaan padjadjaran dan Silsilah Raja - Raja Padjdjaran
Sejarah Kerajaan padjadjaran dan Silsilah Raja - Raja Padjdjaran/PicsArt_07-23-06.29.22
0 Komentar

Pada masa pemerintahannya datang menghadap untuk mengabdi serombongan orang yang dipimpin oleh 4 Kandage Lante (bangsawan/ abdi raja setingkat bupati) dari Pakuan Pajajaran yang telah hancur diserang Kesultanan Banten, kedatangannya selain melaporkan bahwa Pajajaran telah bubar juga meminta agar Prabu Geusan Ulun meneruskan kepemimpinan Pakuan Pajajaran, diserahkanlah mahkota emas milik Raja Pakuan Pajajaran yang bernama Bino Kasih (Mahkota Binokasih) berikut perhiasan serta atribut kebesaran lainnya sebagai bentuk pernyataan bahwa Kerajaan Sumedang Larang telah ditetapkan sebagai penerus kekuasaan Pakuan Pajajaran, ke 4 Kandaga Lante tersebut adalah: Batara Sang Hyang Hawu (Sayang Hawu atau lebih dikenal sebagai eyang/ Embah Jaya Perkasa); Batara Pancar Buana (Terong Peot); Batara Dipati Wiradijaya (Nganganan); Batara Sang Hyang Kondang Hapa.

Dengan kejadian tadi berarti kedudukan dan kekuasaan Prabu Geusan Ulun Raja Sumedang Larang menjadi lebih besar dengan menerima hibah sebagian besar wilayah bekas Kerajaan Pakuan Pajajaran (seluruh Tatar Sunda kecuali Banten dan Cirebon), sementara Raja Pakuan Pajajaran terakhir (Prabu Nusiya Mulya/ Suryakancana) menurut kabar menyingkir ke Gunung Salak sambil menghimpun kekuatan untuk serangan balasan, namun tidak pernah terlaksana karena dia keburu meninggal dunia.

Walaupun telah menerima wilayah kekuasaan dari bekas Kerajaan Pakuan Pajajaran, sulit bagi dia untuk mengembangkan kekuasaannya karena posisi Kerajaan Sumedang Larang terjepit di antara dua kekuatan besar yaitu Kerajaan/ Kesultanan Banten dan Kerajaan/ Kesultanan Cirebon yang sama-sama mengincar wilayah bekas Pakuan Pajajaran.

0 Komentar