Sejarah Kerajaan Padjadjaran

Sejarah Kerajaan padjadjaran dan Silsilah Raja - Raja Padjdjaran
Sejarah Kerajaan padjadjaran dan Silsilah Raja - Raja Padjdjaran/PicsArt_07-23-06.29.22
0 Komentar

sumedangekspres – Sejarah Kerajaan padjadjaran dan Silsilah Raja – Raja Padjdjaran.  Sejarah Kerajaan Pajajaran atau juga dikenal sebagai Kerajaan Sunda dimulai pada tahun 1130 M dan berakhir di tahun 1579 M. Pajajaran adalah kerajaan Hindu di Tatar Pasundan yang didirikan oleh orang-orang dari etnis Sunda. Kerajaan ini bukanlah kerajaan kecil dan lemah, dalam riwayatnya diceritakan bahwa Kerajaan Singasari dan Majapahit yang menguasai hampir seluruh wilayah Asia Tenggara bahkan tidak mampu untuk menaklukannya.

Luas Kerajaan Pajajaran hanya sepertiga atau seperdelapan Pulau Jawa, berbagai wilayah kekuasaan dengan Kerajaan Majapahit kala itu. Pajajaran menguasai wilayah seluas 300 league atau sekitar 1176 km, mencakup Pelabuhan Sunda Kelapa, Pelabuhan Cimanuk, dan Sungai Cimanuk. Dari catatan sejarah, diketahui pusat pemerintahan atau ibukota terakhir Pajajaran sebelum hancur oleh pasukan Islam dari Demak dan Banten berada di sebuah kota bernama Dayo.

Para ahli meyakini, Dayo yang dimaksud adalah kawasan yang meliputi Kabupaten Bogor dan Kota Bogor di Jawa Barat. Hal ini diketahui dari sejumlah naskah-naskah kuno dan catatan perjalanan penjelajah Eropa. Tome Pires dalam catatan perjalanannya Suma Oriental menyebut bahwa Dayo menjadi kota yang paling sering ditinggali oleh Raja Pajajaran. Raja memiliki istana yang sangat megah, dibangun dengan 330 pilar kayu setinggi lima depa, dengan ukiran indah di atasnya.

Baca Juga:Sejarah Sumedang Larang Penerus Kerajaan PadjdjaranCatat! Jadwal Konser Musik DIGI Playlist Love Festival 2.0 Bandung di Awal Tahun Ini

Disebutkan dalam sejarah kerajaan pajajaran sunda ini mencapai puncak kejayaan pada saat dipimpin oleh Sri Baduga Maharaja atau yang sering disebut dengan Prabu Siliwangi pada sekitar tahun 1482-1521. Hal tersebut sesuai dengan catatan Tom Pires yang berkunjung sekitar tahun 1513, dimana kerajaan sedang dalam masa kejayaannya dan kehidupan penduduknya makmur.

Dalam sejarah kerajaan pajajaran lengkap ini, Sri Baduga Maharaja merupakan cucu dari Prabu Wastukencana yang bertahta sebagai raja Kerajaan Galuh, dimana sebelum meninggal ia membagi kerajaan pada kedua putranya. Kerajaan Sunda di bagian barat diberikan pada Susuktunggal, sedang kerajaan Galuh bagian timur diserahkan pada Dewaniskala. Pembagian itu akhirnya disepakati dengan menjadikan sungai Citarum sebagai perbatasanya.

Hingga pada akhir tahun 1400 M, ketika Majapahit mulai melemah akibat perang saudara, para kerabat kerajaan tersebut mengungsikan diri ke Galuh dan diterima dengan baik oleh Raja Niskala. Bahkan sang raja juga menikahi salah satu anggota kerajaan Majapahit tersebut. hal itu membuat Raja Susuktunggal marah, karena Raja Niskala dianggap melanggar kesepakatan untuk tidak berhubungan dengan Majapahit. Dimana kesepatakan tersebut bermula dari terjadinya Perang Bubat antara Majapahit dan Sunda sebelumnya.

0 Komentar