Sejarah Kerajaan Padjadjaran

Sejarah Kerajaan padjadjaran dan Silsilah Raja - Raja Padjdjaran
Sejarah Kerajaan padjadjaran dan Silsilah Raja - Raja Padjdjaran/PicsArt_07-23-06.29.22
0 Komentar

Konflik tersebut pada akhirnya reda dengan turun tahtanya kedua raja tersebut demgan menunjuk penerusnya. Kedua Raja ini menujuk Jayadewata (Prabu Siliwangi) sebagai penggatinya. Jayadewata yang merupakan anak dari Raja Niskala juga merupakan menantu dari Raja Susuktunggal. Sehingga setelah ia ditunjuk, maka kedua kerajaan tersebut bersatu kembali.

Sejarah Kerajaan padjadjaran dan Silsilah Raja – Raja Padjdjaran, berikut adalah raja-raja Sunda yang memerintah di Pakuan Pajajaran:

Sri Baduga Maharaja (1482 – 1521), bertahta di Pakuan (Bogor sekarang)
Surawisesa (1521 – 1535), bertahta di Pakuan
Ratu Dewata (1535 – 1543), bertahta di Pakuan
Ratu Sakti (1543 – 1551), bertahta di Pakuan
Ratu Nilakendra (1551-1567), meninggalkan Pakuan karena serangan Hasanudin dan anaknya, Maulana Yusuf
Raga Mulya (1567 – 1579), dikenal sebagai Prabu Surya Kencana, memerintah dari Pandeglang
Palangka Sriman Sriwacana

Baca Juga:Sejarah Sumedang Larang Penerus Kerajaan PadjdjaranCatat! Jadwal Konser Musik DIGI Playlist Love Festival 2.0 Bandung di Awal Tahun Ini

Berakhirnya zaman Pajajaran (1482 – 1579), ditandai dengan diboyongnya PALANGKA SRIMAN SRIWACANA (Tempat duduk tempat penobatan tahta) dari Pakuan ke Surasowan di Banten oleh pasukan Maulana Yusuf. Batu berukuran 200 x 160 x 20 cm itu terpaksa di boyong ke Banten karena tradisi politik waktu itu “mengharuskan” demikian.

Pertama, dengan dirampasnya Palangka tersebut, di Pakuan tidak mungkin lagi dinobatkan raja baru.

Kedua, dengan memiliki Palangka itu, menjadikan Maulana yusuf sebagai namanya, merupakan penerus kekuasaan Pajajaran yang “sah” karena buyut perempuannya adalah puteri Sri Baduga Maharaja.

Palangka Sriman Sriwacana sendiri saat ini bisa ditemukan di depan bekas Keraton Surasowan di Banten. Karena mengkilap, orang Banten menyebutnya WATU GIGILANG. Kata Gigilang berarti mengkilap atau berseri, sama artinya dengan kata Sriman.

Mahkota Binokasih

Dalam silsilah keluarga Sumedang Pangeran Kusumadinata / Pangeran Santri selain dianggap sebagai raja daerah/ mandala Kerajaan Sumedang Larang juga mendapat gelar jabatan NALENDRA dari Kerajaan Pakuan Pajajaran, dia dijadikan titik tolak urutan para keturunan Sumedang serta diposisikan sebagai Bupati pertama walaupun istilah Bupati belum dikenal pada waktu itu. Mulailah urutan para penguasa atau Bupati yang memerintah Sumedang secara turun menurun, dimulai dari pewarisan kekuasaan/ kerajaan kepada salah satu putranya yang bernama Prabu Geusan Ulun / Pangeran Kusumadinata II dan bergelar Nalendra yang memerintah dari tahun 1578 sampai tahun 1610

0 Komentar